SENI HIBURAN

Ensamble Technique Band Gagal di Grand Final Festival Musik Kreatif Gema Suara

Kelompok Musik Ensamble Technique gagal di Grand Final Festivak Musik Kreatif tetap kompak, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar , – Grup band etnik dari Kota Banjar, Esemble Technique gagal menjadi juara di Festival Gema Suara Tasik Siap 2017. Dalam Grand Final yang digelar di Kafe Palma Tasikmalaya, Minggu 21 Mei 2017 lalu, grup musik asal SMK 2 Banjar ini harus puas berada dideretan sepuluh besar.

Sejumlah pihak menyayangkan kegagalan grup musik kreatif yang memiliki personil rata-rata masih usia remaja ini.  Esamble Technique adalah satu-satunya band yang memakai alat tradisional lengkap, karena sesuai dengan tema Festival tersebut yakni “Nyungsi Diri Miara Tradisi”.

” Saya kira Esamble akan masuk juara, padahal musik mereka sangat etnik dan sesuai dengan tema,” Kata Lukas Hadi, salah satu pengunjung Kafe Palma saat dimintai tanggapannya.

Salah seorang pengamat musik, Irianti menyebut Esamble Technique sangat layak jadi juara, minimal juara satu atau dua. Ia pun mengatakan, bahwa satu-satunya band yang benar-benar “miara tradisi” sebenarnya ada pada Esamble Technique itu.

” Sangat disayangkan tidak masuk juara, padahal dari awal audisi hingga grand final, grup ini selalu konsisten dengan musik kental etniknya sesuai dengan tema dalam Festival tersebut,”ujarnya.

Irianti menegaskan seharusnya kegiatan Festival itu lebih baik disebut Festival Rock saja, karena menurutnya banyak peserta rata-rata membawakan musik beraliran Rock.

“Menurut saya sih peserta banyak  diluar tema, festival ini lebih baik disebut festival musik Rock saja. Selain itu, juga dalam pamflet pun ditulis peserta hanya Se-Priangan Timur saja, namun pada kenyataannya banyak peserta dari luar priangan timur,” imbuhnya.

Sementara itu Indra Toge pentolan grup band Esamble Technique saat dimintai komentarnya  tidak banyak memberikan tanggapan. Ia lebih memilih melakukan intropeksi internal bannya saja.

“Seluruh peserta tampil luar biasa, apalagi di grand final, skill mereka memang sangat ciamik. Jika kami gagal menjadi juara, itu tidak masalah, dan ini akan menjadi pelecut semangat kami untuk kedepannya,” terang Indra.

Banyak yang menyayangkan Esamble Technique tidak menjadi juara, menurut Indra itu wajar dan itu merupakan hak mereka sebagai penonton atau pengamat musik saat melihat penampilan Esamble Technique.

“Ya mungkin mereka (pengamat musik) tahu bagaimana penampilan kami tadi, tapi dalam hal ini jangan terlalu dibesar-besarkan, namanya juga festival atau lomba, pasti ada yang menang dan kalah, nah kami kini ada dipihak yang kalah,” tuturnya sambil tersenyum.

Atas kegagalan di Festival musik kreatif Gema Suara ini, Indra pun meminta maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Banjar yang selama ini selalu mendukung perjalanan Esamble Technicque.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *