SENI HIBURAN

FTV “Hidayah Untuk Suami”: Keberpihakan Rani Permata Ke Garut

Agnes pencatat adegan, tengah menata bloking berikut dialog Fitri Ayu dan Yoyo Dasriyo, sesaat jelang syuting FTV “Hikmah Untuk Suami” garapan Dean Gunawan di Garut. (Foto: Densrock)
Agnes pencatat adegan, tengah menata bloking berikut dialog Fitri Ayu dan Yoyo Dasriyo, sesaat jelang syuting FTV “Hikmah Untuk Suami” garapan Dean Gunawan di Garut. (Foto: Densrock)

Gapura Seleberita,-  Produser “MNC Pictures” Diky Chandra pernah mengaku pesimis untuk membawa tim pembuat FTV “Hidayah Untuk Suami” ke Garut. Proses pembuatan film televisi yang merampungkan pengambilan gambarnya di Garut, Rabu (25/3/15) itu, lokasi syutingnya pilihan Isterinya, Rani Permata.

“Jangan tanya, kenapa syuting FTV itu di Garut. Kalau mau tahu, tanya saja Bu Rani…” katanya, dalam perjumpaan di Wisma Yasmin, Garut.

Ternyata, Diky Chandra memang tidak bercanda. Rani Permata yang dijumpai Gapura Indonesia di lokasi syuting film televisi itu membenarkan, bahwa dirinya yang meminta persetujuan suaminya agar lakon “Hidayah Untuk Suami” berlokasi syuting di Garut.

“Sejak lama, saya ingin membuat FTV di Garut. Saya merasa masih harus berbuat banyak untuk Garut. Saya ingin membuktikan kecintaan saya untuk Garut, yang belum sempat tergarap sepenuhnya, semasa suami saya menjabat Wakil Bupati Garut” ungkap Rani Permata dengan nada lirih.

FTV “Hidayah Untuk Suami” membuka peluang untuk mewujudkan angan Rani Permata, yang pernah memimpin PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) Korda Garut (2009-2012). Produser pelaksana film televisi ini, tahu betul tentang simpanan asset pemain daerah, dan kekayaan lokasi alam Garut yang menarik untuk digali ke dunia perfilman. Namun peluang berproduksi di Garut, menuntut Rani untuk mampu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, yang menaruh kepedulian bagi kemajuan daerah Garut.

“Permasalahannya karena benturan keterbatasan anggaran dana produksi.Untuk produksi ini, biaya yang tersedia hanya sebatas kebutuhan syuting di dalam kota. Bukan untuk syuting ke luar daerah. Alhamdulillah, banyak mitra kerja saya yang mau membantu, meringankan beban produksi. Termasuk juga dari pihak Pemkab Garut” tuturnya kemudian. Namun rintangan cuaca yang kurang bersahabat, membuat beberapa sisa adegan lainnya tidak bisa diselesaikan di Garut.

Sungguhpun begitu, sukses yang diperaruhkan dari FTV “Hdayah Untuk Suami” dengan membintangkan Reza Pahlevi, Fitri Ayu dan Wika Salim, masih juga membesarkan hati Rani Permata.

“Meski tidak mudah mengajak mitra kerja untuk mendukung proses produksi film, tetapi saya akan tetap berusaha membuat lagi FTV lainnya di Garut” katanya optimis.

Rani Permata, wanita kelahiran Ciamis, 20 Oktober 1977, mengaku terlanjur menyatu dengan warga Garut. Pemilihan lokasi syuting FTV di Garut, diharapkan bisa menggairahkan lagi keberadaan DPC PARFI Garut, yang kini dipimpin Hj Diah K Rudy Gunawan.

“Semoga Bu Diah bisa total dalam membangkitan PARFI Garut. Insya Allah, saya akan selalu mendukung kelangsungan PARFI Garut”, kata Rani Permata kemudian.

Dalam kesempatan terpisah, Hj Diah Kurniasari berharap flim layar lebar maupun FTV yang berlokasi syuting di Garut, bisa lebih banyak melibatkan anggota PARFI Garut. Selepas FTV “Hidayah Untuk Suami”, terkabar Garut pun dijadikan lokasi syuting “Gelas-Gelas Kaca”, dan film layar lebar “Badminton” di kawasan Garut Selatan. “Untuk ke depan, saya minta PARFI Garut diperankan dalam proses izin syuting. Polres setempat mengeluarkan izin, berdasarkan rekomendasi dari PARFI Garut” tandas Ketua DPC PARFI Garut. *** Yodaz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *