SENI HIBURAN

Jelang Pelantikan Ketua Parfi Garut: Artis Berdarah Garut Bukan Hanya “Asgar”

Aktor film (alm) Kusno Soedjarwadi (tengah), yang berkampung halaman di Cikole, Wanaraja, Garut, bersama Rachmat Hidayat dan (alm) Soekanro M Noor dalam adegan film “Senyum Di Pagi Bulan Desember” (1974) di Garut. (Dokumentasi: Yodaz)
Aktor film (alm) Kusno Soedjarwadi (tengah), yang berkampung halaman di Cikole, Wanaraja, Garut, bersama Rachmat Hidayat dan (alm) Soekanro M Noor dalam adegan film “Senyum Di Pagi Bulan Desember” (1974) di Garut.
(Dokumentasi: Yodaz)

Jelang Pelantikan Ketua Parfi Garut: Bbagian (1)

Oleh: Yoyo Dasriyo

KEKAYAAN sejarah itu harus sering diungkap, agar jejak historis tidak tergerus putaran roda waktu. Karenanya, berulangkali tulisan seperti ini mengemuka di beragam media massa. Terlebih berkait dengan saat pelantikan Hj Diah K Rudy Gunawan dalam waktu dekat sebagai Ketua DPC Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) Garut periode 2014- 2018 “Saya belum tahu, saha wae artis dari Garut teh? Maklum abdi mah warga baru Garut…” ungkap Hj Diah K Rudy Gunawan sambil tertawa, dalam perjumpaan di rumah dinas Bupati Garut.

Potensi dan reputasi insan keartisan asal Garut, selama ini memang mampu menempatkan peringkat daerah Garut ke jenjang terhormat. Sejumlah pelaku keartisan berdarah Garut, lalu mengemuka dengan julukan populer “Artis Asgar”. Predikat bercitra kenangan ke kampung halaman, yang bermakna ringkasan Asal Garut atau Asli Garut. Tak sedikit artis asal Garut berprestasi nasional, dikenal dengan nama kenangan kecintaan ke kampung halaman itu.

Namun pengakuan asal Garut, bukan hanya sebatas “Asgar”. Kancah keartisan pun mencatat keasyhuran nama Ully Sigar! “Orang mengira Sigar itu nama marga, padahal ringkasan Sisi Garut, karena saya lahir di Limbangan” tutur Ully Sigar Rusadi – kakak kandung Paramitha Rusadi, suatu hari di Garut. Ully menempatkan nama Kecamatan Limbangan dalam keartisannya sebagai sisi atau pinggiran Kabupaten Garut. Lain lagi dengan Dayu AG penyanyi dangdut dari Kadungora, yang pernah mempopulerkan AG sebagai pengertian Asli Garut.

“Nama saya juga sebenarnya punya hak pake AG ..” kata Nais Larasati, adik kandung Dayu AG, penyanyi dangdut asal Kecamatan Kadungora itu. Keragaman kecintaan nama artis asal Garut ke kampung halamannya, mengembang dengan kehadiran Yessy Gasela di musim kebangkitan penyanyi slow rock era 1990-an. Penyanyi bernama asli Yessy Handriyani itu, tertarik memilih Gasela, sebagai historis ke kampung halamannya di Cikajang. Garut Selatan.

Yessy Gasela menghangat di pentas musik slow rock bersama (alm) Nike Ardilla, Lady Avisha dan Cut Irna. “Saya kurang bergairah lagi di pentas musik, bukan hanya karena sibuk berumah tangga. Tapi karena pemasaran beberapa album rekaman saya tertahan” cerita Yessy Gasela di Cikajang. Kenangan untuk nama Garut Selatan, dituangkan pula di balik nama Herawaty Gretha. Artis yang pernah membintang di kancah sinetron ini, melejitkan nama Hera Gretha yang mirip Indo-Jerman.

“Gretha itu Garut Selatan! Orangtua saya berasal dari daerah Singajaya. Abdi mah pituin urang lembur…” kata pemeran “Nyai Endit” dalam sinetron “Tragedi Bagendit” itu. Bagi Hera, sinetron legenda Situ Bagendit di Banyuresmi Garut itu, jadi momentum kebangkitan kariernya, setelah kariernya sempat lama terhenti. Lebih unik lagi nama Guntur Palessa, pelakon film asal Kecamatan Leles, Garut Di balik Guntur Palessa, tersimpan nama sebenarnya, Eem Sutisna.

Peristiwanya terjadi saat (alm) Dicky Zulkarnaen, aktor film legendaris Si Pitung, yang membuka karier film Eem Sutisna, memadukan nama Gunung Guntur dan domisili sang pendatang itu di dekat Pasar Leles, Garut. Hingga kini nama pemberian suami aktris film Mieke Widjaya itu lebih dikenal orang dibanding nama aslinya, sejak Guntur Palessa tampil di film iklan rokok (1976).Sejumlah film laga lalu bermunculan diperaninya.

Beberapa film Guntur Palessa, tercatat seperti “Balada Dua Jagoan”, “Si Ronda Macan Betawi”, “Jaka Sembung”, “Dia Yang Kembali”, serta puluhan sinetron. “Belakangan ini karier film saya, tidak sederas dulu! Saya lebih fokus ke bisnis bahan bangunan saja!” ungkap H Guntur Palessa di toko bahan bangunan, di sebelah rumahnya di Leles, Garut. Tetapi Guntur hampir tak pernah absen, mendukung film dan sinetron yang berlokasi syuting di Garut. ***

(Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *