SENI HIBURAN

Menapak Jejak Rhoma Irama : Sesal Yang Pernah Menyekap

Hari kemarin Oma Irama di balik pentas “Soneta” (1976), sebelum dikenal dengan nama Rhoma Irama dan bergelar “Raja Dangdut”. (Dokumentasi: Yodaz)
Hari kemarin Oma Irama di balik pentas “Soneta” (1976), sebelum dikenal dengan nama Rhoma Irama dan bergelar “Raja Dangdut”.
(Dokumentasi: Yodaz)

Menapak Jejak Rhoma Irama : Bagian (18)

Oleh: Yoyo Dasriyo

PENJUDULAN film-filmnya pun, terpaksa dibiarkan bermunculan, menjual popularitas nama Rhoma Irama. Di luar sederet film yang dibintangi Rhoma, tercatat beberapa film nasional lain turut mendagangkan kepopuleran lagunya. Lagu hit Begadang” dihadirkan di film “Krisis X” dan “Ganasnya Nafsu” karya (alm) Turino Junaedi. Lalu, “Terajana” divisualkan dengan joget jenaka Jaja Miharja berkepala gundul, dalam film “Melawan Badai” (1974) karya (alm) Sofia WD. Bahkan sutradara jempolan (alm) Syumanjaya, tergoda mengemas lagu “Penasaran”.

Syuman menampilkan lagu “Penasaran” dan “Terajana”, dengan aksi Urip Arphan di film “Laila Majenun”. Seketika saja Rhoma tersentak. “Ah masak sih..! Saya kaget kalau benar lagu ‘Terajana’ pake Urip Arphan di film itu. Soalnya, waktu unit manajer film itu minta izin, dia cuma bilang lagu saya mau dipake di film ‘Laila Majenun’, yang seakan-akan berkumandang melalui radio.. Kenapa tidak bilang sejara jujur ya? Saya sesali sikap dia” kata Rhoma yang mengaku belum pernah menonton film-film itu. Sesaat Rhoma termangu sesal.

Kekagetan Rhoma, sama seperti Benny Mucharam abang kandungnya. “Saya ‘nggak tahu kalau film ‘Melawan Badai’ juga pake lagu dangdut itu, kenapa nggak minta izin dulu ya…” Sesal Rhoma mengusik pula sikap Elvy Sukaesih dan Rita Sugiarto, yang tanpa izin merekam ulang karya cipta lagunya. “Saya sungguh sesali sikap Elvy, walau saya tidak terlalu menyalahkan dia. Tapi dengan merekam ‘Begadang II’ milik saya, dengan sadar dia langgar hak cipta..” Kembali Rhoma terdiam.

“Memang Elvy pernah nelepon saya, tapi isinya bukan seperti yang dimuat di koran-koran, bahwa dia pernah minta izin! Itu sama sekali tidak benar. Elvy nelepon saya, setelah dia rekam lagu itu” ungkapnya kemudian. Apa bunyi sebenarnya dari telepon Elvy Sukaeish? “Rhoma tersenyum datar. “Katanya, ‘Oma kalau situ mau nuntut ke pengadilan, gue jangan kena getahnya dong. Ah saya benar-benar menyesali sikap itu” tuturnya lagi. Sungguhpun begitu, Rhoma mengakui keserasian duetnya dengan Elvy Sukaesih.

Elvy dinilai sebagai pasangan duetnya, yang paling serasi dan harmonis, di antara pasangan sebelumnya seperti Titing Yeni, (alm) Ellya Khadam, Inneke Kusumawaty Lily Junaedi, maupun Rita Sugiarto. “Elvy punya teknik penjiwaan lagu yang bagus. Tapi duet sama Rita pun, saya mulai menemukan keserasian” Rhoma berlega hati. Tetapi lagi-lagi kekecewaan mengganjal hatinya, selepas membuka peluang Rita Sugiarto untuk rekaman lagu pop. Rhoma memahami potensi dan prospek karier Rita.

“Kesempatan itu sengaja saya berikan, biar Rita bisa melanjutkan potensinya sebagai penyanyi pop..” katanya. Namun Rhoma kaget, ternyata “Yukawi Record” meluncurkan
album rekaman Pop Jawa dari Rita Sugiarto (1978),, yang memuat 8 lagu iringan band “Family Grup”. Materi lagunya hanya alih bahasa dari lagu dangdut rekaman terdahulu seperti “Dendang Ria”, “Begadang II”, “Beku”, “Hitam”,“Dilarang Melarang” serta “Joget. Syair lagu-lagu itu dicairkan ke dalam bahasa daerah Jawa.

“Sebenarnya saya kaget sekali, tapi karena kasetnya terlanjur beredar, ya… apa boleh buat deh! Mau saya, Rita itu rekaman pop yang betul-betul Pop Indonesia. Bukan mempop-Jawakan lagu milik Soneta…” Rhoma bergeleng kepala, dan tersenyum datar. Pada kesempatan terpisah, Rita mengaku gembira, waktu Rhoma memberi peluang untuk rekaman lagu pop. “Saya senang sekali dapat kesempatan rekaman pop, untuk kembali merintis karier pop yang pernah saya terjuni” tutunya. Tetapi Rita belum tahu tentang kelangsungan karier pop-nya, “Bagi saya, sebetulnya bagaimana Mas Oma saja! Pokoknya setiap peluang yang saya dapatkan, saya akan berusaha agar bisa memanfaatkannya sebaik mungkin” Rita berderai tawa nyaring.

Peluang bernyanyi pop, dipertaruhkan Rita untuk membukitkan kecintaannya berkarier pop, meski reputasinya mencuat dari ladang dangdut, Penyanyi serba bisa ini pun mengaku berminat main film, dan mendendangkan lagunya sendiri ”Tapi semua itu terserah bagaimana Mas Oma saja deh! Lagi-lagi Rita tertawa. Bola matanya yang tajam, bergulir lincah…. .***

(Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *