SENI HIBURAN

Apache Day Muda Mudi Banjar di Cansel Polisi

IMG_4463

Gapura Kota Banjar, – Dihari jadinya yang ke 27, Komunitas Apache menggelar rangkaian kegiatan sosial dan hiburan. Kegiatan tersebut antara lain donor darah, sunatan massal, lomba tumpeng, pentas  aneka seni tradisional, pentas dangdut, dan musik Rock.

Apache adalah komunitas tempat ngumpulnya  anak-anak muda warga Lingkung Wargamulya, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Kegiatan bertajuk “Apache Day ke 27” seyogyanya digelar dua hari yaitu Sabtu dan Minggu 2 dan 3 Agustus 2014.

Bertempat di halaman SD Negeri 2 Purwaharja Kota Banjar, acara demi acara  pun berlangsung meriah. Warga sekitar tumpah ruah menyaksikan aneka hiburan tersebut mulai dari anak-anak hingga orang tua larut dalam keceriaan dan kemeriahan acara tersebut.

Namun memasuki hari kedua Minggu (3/8/2014) tepat di puncak acaranya berupa kegiatan pentas musik Rock yang akan menampilkan sejumlah musisi musik cadas yang datang dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Bandung, Ciamis, Yogyakarta, Bahkan dari Surabaya.

Sayang saat para musisi tengah bersiap untuk pentas, namun tiba-tiba pihak kepolisian dari Polres Banjar  mengcancel atau menutup segmen acara tersebut dengan alasan khawatir terjadi kemacetan dijalan raya, karena pada hari itu tepat puncaknya arus balik lebaran.

Terkait penutupan oleh pihak kepolisian, Ketua panitia Apache Day, Edi Susanto (44) mengatakan, pihaknya akan  tetap melaksanakan kegiatan tersebut namun waktunya akan ditentukan kemudian.

“Kami berharap acara ini tetap berlangsung, namun mau bagaimana lagi, Polisi tidak memberikan izin untuk kelanjutan acara tersebut, karena khawatir mengganggu arus balik yang cukup padat, dan kami menghargai itu,” ungkapnya.

Semenatara iti  para peserta yang datang dari luar kota Banjar mengaku kecewa dengan dibatalkannya  acara tersebut.

Lukman (28) salah seorang gitaris dari grup band Rawarontek asal Bandung, ia mengaku kecewa berat karena sudah datang  jauh-jauh dan  sudah mempersiapkannya dengan matang untuk tampil di Apache Day ini, namun dirinya juga mengaku pasrah dengan keputusan Polisi tersebut.

“Walaupun kecewa, tapi saya dan teman-teman tetap semangat, semoga untuk kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi,” Tegas Lukman dengan wajah kecewa

Lukman menambahkan acara seperti Apache Day ini jarang ditemui di kota-kota lain, apalagi komunitas Apache selalu merangkul para musisi cadas  yang membawakan aliran musik Rock tahun 80 dan 90an.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *