INFO RAMADHAN

Menengok Aktifitas Ramadhan VoB Garut

Para Personil VoB Band Hijaber Garut tetap melakukan latihan saat Ramadhan, foto istimewa

Gapura Garut , – Nama Voice Of Baceprot atau VOB band remaja berhijab asal Garut semakin melambung seiring dengan viralnya eksistensi mereka di media sosial. Bahkan belakangan sejumlah media nasional bahkan media asing juga sempat merilis kiprah band anak anak baru gede tersebut.

Namun demikian meski tangga popularitas sudah mulai menopang mereka, tidak lantas mereka berpuas diri atau tampil berbeda dalam kesehariannya. Dibulan suci Ramadhan para personil VOB tampak tetap mencitrakan Identitas hijabnya yang identik dengan aktifitas keagamaan baik disekolah maupun dilingkungan tempat mereka tinggal.

Para personil VOB sangat menyadari bahwa yang membuat mereka beda karena mereka berhijab sehingga aliran musik hip metal funky yang dibawakan selama ini menjadi sangat kontras dan menarik perhatian banyak pihak.

Pun demikian saat Ramadhan tiba ketiga remaja asal Kecamatan Banjarwangi, semakin membuat publik penasaran dengan aksi panggungnya juga keseharian mereka saat menjalani hari hari puasa ramadhan.

Bagi personel VOB yakni Firdda Kurnia (vocal, guitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) hingga kini tetap bersahaja. Mereka pun tetap menjadi siswa yang bersosialisasi dengan lingkungan di sekolah bahkan aktifitas keagamaan lebih banyak dijalani saat ramadhan ini.

Ujang Nurjaman, guru SMK Insan Mandiri Garut, mengatakan jika ketiga siswanya itu memang memiliki prestasi yang membanggakan. Apalagi VOB sudah beberapa kali diundang menjadi bintang tamu di sejumlah televisi nasional.

“Bangga juga saat lihat mereka tampil di tv. Jadi bawa nama harum Garut dan sekolah,” ucap Ujang kepada wartawan saat ditemui  di SMK Insan Mandiri, Jalan Banjarwangi, Jumat (2/6/2017).

Ujang yang mengikuti perkembangan VOB sejak pertama berdiri tak mengira jika anak didiknya bisa dikenal luas. Meski menyukai musik, prestasi ketiga siswanya itu juga sangat baik.

“Apalagi Firdda dia sangat rajin. Rumahnya itu yang paling jauh diantara dua temannya. Tapi dia sangat bersemangat sekolah,” katanya.

Ujang menyebut jika dahulu saat masih berlatih di MTs Al Baqiyatussolihat, ketiganya masih memiliki keterbatasan alat. Bahkan drum yang digunakan berasal dari alat marching band yang dimodifikasi menyerupai drum.

“Alat marching bandnya pernah rusak beberapa kali. Tapi sama pihak sekolah tidak dibuang,” ujar Ujang mengenang perjuangan anak didiknya itu.

Menurutnya kini mereka tampak lebih dewasa dan semakin menghargai waktu juga aktifitasnya termasuk saat menjalani aktifitas ramadhan mereka.

“Disela sela menjalankan ibadah puasa mereka juga masih tetap menyempatkan berlatih musik dan juga belajar pelajaran formal,”imbuhnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *