RAGAM

Menengok Kampung Sekolah Cukur Indonesia di Garut

Agus Wahidin Pemangkas Rambut Asli Garut saat mencukur rambut Mantan Presiden SBY, foto Istimewa

Gapura Garut , – Bicara sejarah tukang cukur atawa pangkas rambut di Indonesia, tidak lepas dari nama satu kota ini yakni Garut, kabupaten di tatar sunda Jawa Barat, sejak lama dikenal sebagai ‘kawahnya’ ahli pangkas rambut dengan ragam keunikanya.

Potongan rambut rapi dengan pelayan sopan plus pijat refleksi memang menjadi ciri khas para pemotong rambut dari kota Dodol ini. Namun dari 421 desa yang ada saat ini, hanya dua desa yakni Banyuresmi dan Bagendit di Kecamatan Banyuresmi yang bisa disebut ikon gudangnya tukang cukur Indonesia.

Tidak aneh, sebab mulai anak-anak, remaja hingga dewasa dan orang tua, secara alami saling mewarisi keahlian menata mahkota kepala tersebut secara otodidak alias alami.

“Anak saya saja kelas enam SD (sekolah dasar) sudah biasa pangkas satu atau dua orang kalau diminta (potong rambut),” ujar Rijal Fadilah alias Abah Atrox, membuka pembicaraan saat ditemui di kediamannya di Kampung Peundeuy, Desa Banyuresmi, beberapa waktu lalu.

Pemilik sekolah cukur rambut Abah Atrox’s ini mengatakan, keahlian masyarakat Banyuresmi dalam menata rambut (pangkas rambut, red) diperoleh secara otodidak tanpa sentuhan pendidikan formal. “Biasanya untuk uji coba ya dari teman ke temannya saja, siapa yang mau, dia bisa,” ujar Rijal yang biasa dipanggil abah oleh siswa didiknya itu.

Namun seiring berjalannya waktu, para orang tua yang sudah ‘pensiun’ dari profesinya sebagai tukang pangkas rambut, mulai berfikir menurunkan ilmunya secara terlatih. “Gaya rambut begitu pun peralatan cukur saat ini sudah sangat maju dan berkembang sangat cepat, jika dibiarkan saja (alami) ya ketinggalan juga,” ujar Abah.

Selain faktor lingkungan masyarakat yang sudah lama melekat sebagai tukang cukur, jiwa pengelana warganya kata dia, ikut mengantarkan warga desanya sebagai pemasok tukang cukur rambut handal di Indonesia. “Atrox itu atrok-atrokan (berkelana) dari satu kota ke kota lainnya,” ujar dia sambil tertawa.

Tak aneh beberapa nama beken pesohor negeri ini pernah merasakan jasanya sebut saja Darmin Nasution (Menko Perekonomian), Marty Natalegawa, Brigjen Suntana (Wakapolda Metro Jaya), Marcell, Ekky Sukarno, Afgan, Hamami. “Kalau artis banyak sekali saya lupa nama-namanya,” ujar dia.***JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *