RAGAM

Ingin Jadi Tukang Cukur Rambut Profesional, Bergabunglah dengan Sekolah Tukang Cukur Garut

Generasi tukang cukur yang terus menerus terlahir dari dua Desa di Garut. foto jsn

Gapura Garut ,- Bagi siapapun anda yang berminat menekuni usaha jasa Pangkas Rambaut atau Tukang Cukur, kehadiran sekolah atau tempat pelatihan cukur rambut profesional yang terlatih, memang sangat dinanti.

Seperti hadirnya pelatihan cukur rambut Abah Atrox’s, meskipun terbilang baru, namun lulusannya sudah mulai disebar ke berbagai daerah seperti Lampung, Palembang hingga Kalimantan.

“Kami mengajari siswa selama 30 kali pertemuan, mereka akan diberi ilmu mulai mengenai alat, pewarna, sopan santun, ahlak sampai praktek di lapangan,” ujar mantan tukang cukur ranbut di Jakarta itu.

Dalam prakteknya ujar dia, siswa baru akan diberi pengenalan mulai peralatan cukur seperti gunting dan sisir berbagai ukuran, pisau cukur, kain selimut atau penutup, hingga pewarna rambut.

“Patokannya selama empat hari siswa di dalam kelas, mereka akan diajari bagaimana memainkan gunting dan sisir, kemudian bagaimana penerapan ke rambut hingga lima hari berikutnya praktek lapangan,” kata dia.

Untuk menambah pengalaman siswa didiknya, Abah kerap menjalin kerjasama dengan sekolah yang mengijinkan para siswanya di pangkas rambut secara gratis. “Istilahnya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan,” kata dia sambil tersenyum.

Abah menambahkan, selain skill yang dimiliki, salah satu keberhasilan para tukang cukur binaannya mesti mengetahui model rambut terbaru yang digandrungi. “Seperti saat ini lagi ramai undercut, conpador kaya elvis, Jorhead, morisey, semuanya harus bisa,” kata dia.

Bagi mereka yang telah lulus pelatihan, lapangan kerja siap menampung, bahkan beberapa barbershop dan rumah potong rambut di wilayah Bandung raya dan Jabodetabek siap menampung lulusannya. “Terserah mau mandiri (buka sendiri) atau mau gabung kalau belum punya modal, kami akan tempatkan,” kata dia.

Untuk mendapatkan ilmu cukur yang bermutu di tempat pelatihannya, siswa hanya dipungut biaya Rp 2 juta plus sertifikat yang bisa dipakai sebagai referensi saat kerja. “Insyaalloh bermanfaat,” ujar dia.

Lain halnya dengan Barbershop Lanang, akibat kekurangan tukang cukur berkualitas seiring meningkatnya permintaan dan penambahan oulet baru, rumah usaha potong rambut yang sudah tersebar di 140 outlet mal atau pusat belanja di wilayah Jabodetabek ini, akhirnya membuka sendiri sekolah pelatihan cukur.

“Makanya lahirlah sekokah cukur Lanang ini, kami kerjasama dengan Bumdes Banyuresmi untuk menyuplai ke barbershop kami,” ujar Ferdinan, salah satu pengelola sekolah cukur Lanang.

Dalam prakteknya, seluruh siswa akan diberi terori, kemudian pengenalan alat hingga praktek lapangan selama 7 minggu. “Dalam prakteknya kita sudah kerjasama dengan lapas dan sekolah,” ujarnya.

Mereka yang telah melalui tahapan itu, kemudian ditugaskan magang atau praktek kerja lapangan (PKL) di seluruh jaringan barbershop Lanang dengan fasilitas mess dan makan gratis. “Asal mereka ada niat mencukur kami bina, mereka akan kami perhatikan dengan langsung penempatan kerja di lapangan,” papar pria atletis ini.

Untuk mendapatkan fasilitas tersebut ujar dia, para siswa hanya dipungut biaya Rp 3 juta yang digunkan selama masa pelatihan berlangsung. “Bisa dikatakan murah, sebab setimpal dengan jaminan kerja yang kami tawarkan,” kata dia.

Bahkan bagi mereka yang ingin mandiri dengan membuka lapak sendiri, sekolah Lanang akan melengkapi seluruh siswanya dengan sertifikat kelulusan. “Tinggal milih mau mandiri atau gabung di kami (barbershop Lanang), silahkan,” ujar dia.***JSN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *