RAGAM

Warga Antusias Sambut Pasanggiri Ibing Pencak Silat KNPI Kota Banjar

Salah satu penampilan peserta beregu Pasanggir Ibing Penca Silat yang digelar KNPI Kota Banjar, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar , – Kecintaan masyarakat Kota Banjar terhadap seni Sunda khususnya seni Ibing Pencak Silat ternyata masih sangat tinggi, seperti yang  terlihat pada pasanggiri Silat Antar Paguron  se-Kota Banjar yang digelar di GOR Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Sabtu (25/2/2017).

Sebanyak 81 peserta dari 11 paguron yang ada di Kota Banjar mengikuti kegiatan yang digagas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjar.

Kesebelas paguron yang mengikuti pasanggiri ini adalah Putra Kusumah Harapan (Parungsari), Sangga Buana (Muktisari), Anggrek Putih (Warung Buah), Tri Daya Jaga Baya (Cikabuyutan Timur), Kujang Patroman (Priagung), Gilang Kencana (Katapang), Wangsit Buana (Langkap Lancar), Mekar Wangi (Giri Mulya), Tajimalela (Banjar), Sinar Budi Harapan (Parunglesang), dan Gita Muda (Neglasari).

Menurut Ketua KNPI Kota Banjar, Mamat Rahmat, kegiatan tersebut masih bagian dari rangkaian memeriahkan HUT Kota Banjar yang ke 14. Selain itu juga dalam rangka  menanamkan kecintaan terhadap seni budaya Sunda khususnya seni ibing pencak silat.

“Selain memeriahkan HUT Banjar yang ke 14, pasanggiri ini juga untuk menanamkan kecintaan masyarakat terhadap seni Sunda terutama seni Ibing Pencak Silat,” Kata Mamat Kepada wartawan ditemui disela-sela kegiatan.

Mamat mengakui jika semua pihaknya tidak menyangka kegiatan tersebut bakal mendapatkan antusias peserta yang cukup banyak. “Ini membuktikan bahwa masyarakat Kota Banjar masih sangat mencintai seni budaya Sunda.Banyaknya peserta ini todak kami duga sebelumnya,”ungkapnya.

Mamat menambahkan dirinya tidak memungkiri banyak seni budaya Sunda yang kini mulai pudar bahkan hilang. Untuk itu memang sangat perlu diadakan semacam kompetisi untuk merangsang kembali kehidupan seni budaya supaya tetap terpelihara.

“Ibing pencak merupakan salah satu warisan leluhur masyarakat Sunda, ini harus tetap dijaga dan dilestarikan,” pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *