RAGAM

18 Bocah Korban Banjir Garut Ikut Khitanan Massal Dari MDMC

Ratusan anak-anak korban banjir saat mendapatkan trauma healing dari teman teman jurnalis Tasikmalaya, foto jmb
Ratusan anak-anak korban banjir saat mendapatkan trauma healing dari teman teman jurnalis Tasikmalaya, foto jmb

Gapura Garut ,- Sediktnya sekitar 17 orang anak korban banjir bandang Garut termasuk salah satunya dalah Surya Haikal, 6, bocah pengungsi korban banjir bandang Garut asal Kecamatan Tarogong Kidul, impiannya untuk menjalani khitan akhirnya dapat terlaksana. Surya Haikal dikhitan dalam sebuah kegiatan khitanan massal yang digelar gratis untuk korban banjir pada Sabtu (19/11) pagi lalu, di Gedung Bale Paminton, Kecamatan Garut Kota.

Sebelumnya, peristiwa bencana banjir bandang yang terjadi pada 20 September 2016 lalu membuat keinginannya Surya untuk dikhitan sempat terlupakan. Pasalnya, rumah tempat keluarganya bernaung hancur diterjang ganasnya banjir.

Bocah yang saat ini mengungsi bersama keluarganya di Rusun Musaddadiyah itu pun tampak senang setelah ia menjalani khitan. Selain dikhitan gratis, panitia pelaksana khitanan massal, Muhammadiyah Dissaster Management Centre (MDMC) memberi Surya dan anak-anak lainnya berbagai macam hadiah yang terdiri dari nasi tumpeng, alat sekolah, seragam, mainan, dan lainnya.

Lia Hayah, (34) Ibu kandung Surya menuturkan perasaan bahagia karena puteranya kini sudah menjalani khitan. Menurut Lia, pelaksanaan khitanan massal telah melengkapi bantuan yang diberikan sejumlah pihak kepada korban banjir seperti dirinya sekeluarga.

“Saya merasa sangat bersyukur, semua orang peduli pada kami. Kami mendapat sandang, pangan, hingga papan baik dari pihak-pihak donatur maupun pemerintah. Ditambah lagi khitanan massal ini, telah meringankan beban kami sebagai orang tua yang wajib untuk mengkhitan anaknya,” tutur Lia, Minggu (20/11/2016).

Menurut Lia, sejak banjir bandang meluluhlantakan tempat tinggalnya, ia dan keluarganya sempat secara tidak langsung melupakan rencana untuk mengkhitan puteranya ini. Yang ia ingat sejak saat itu adalah bagaimana cara mereka melanjutkan hidup.

“Sekarang rumah tidak ada, harta benda hanyut terbawa banjir. Apa yang kami pikirkan adalah bagaimana melanjutkan hidup ke depan. Sangat jauh dengan rencana akan mengkhitan anak dengan kondisi kami begini. Sampai akhirnya ada kesempatan khitanan massal, kami sekeluarga mengucap syukur,” ujarnya.

Kegiatan khitanan massal secara gratis ini merupakan bentuk dari bakti sosial yang dilakukan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah, MDMC, terhadap anak-anak dari keluarga korban banjir luapan Sungai Cimanuk beberapa waktu lalu.

Ketua LPB MDMC Pusat, Budi Setiawan, menjelaskan kegiatan sosial berupa khitanan gratis tersebut merupakan rangkaian dalam penanggulangan pasca bencana banjir bandang. “Ini rangkaian kegiatan penanggulangan bencana yang memang kita lakukan kegiatannya cukup panjang, ada rehab, rekon selain berupa fisik tapi psikologi juga,” jelas Budi.

Ia menuturkan, khitanan gratis merupakan bagian dari program LPB MDMC untuk mengajak anak korban banjir bergembira. Ia berharap, anak-anak yang dikhitan gratis dapat hilang trauma dan kenangan pahit mengalami bencana banjir tersebut.

“Jadi dengan dikhitan ini mereka menerima, mereka gembira, dan tentunya dapat menghilangkan kenangan traumatisnya,” katanya.

Sementara itu, Ketua LPB MDMC Kabupaten Garut Aceng Khobir menambahkan, sasaran anak yang mendapatkan khitan gratis yakni para pengungsi di sejumlah tempat hunian sementara. Dari hasil seleksi yang dilakukan, sebanyak 18 anak yang memenuhi usia bisa dikhitan oleh tim medis LPB MDMC.

“Usianya cukup, antara empat sampai enam tahun untuk bisa dikhitan,” imbuh Aceng.

Ia mengatakan, alasan menggelar kegiatan sosial khitanan gratis adalah memberikan kebahagiaan bagi para orang tua, maupun anaknya untuk menunaikan kewajiban khitan bagi laki-laki muslim. Menurut dia, orang tua yang anaknya dikhitan tentu bahagia karena terbantu meringankan biaya khitanan anaknya.

“Mengkhitan anak itu kewajiban semua orang tua, sementara dikhitan perlu dana, dengan adanya kegiatan ini pasti sangat terbantu,” katanya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *