Gapura Ciamis , Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Kabupaten Ciamis akhirnya mengamankan seekor macan tutul dewasa jantan yang sebelumnya berahasil ditangkap warga menggunakan perangkap besi belum lama ini.
Dari Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, kabupaten Ciamis, macan tutul tersebut dibawa petugas BKSDA untuk mencari tempat rekabilitasi yang dapat menerima hewan dengan habitat hampir punah tersebut.
Sebelumnya pihak BKSDA Ciamis telah mendatangkan tim kesehatan hewan untuk memeriksa kondisi kesehatan fisik macan tutul tersebut.
“Kondisi kesehatannya bagus hanya sedikit stress saja mungkin karena terlalu banyak ditonton warga,” Kata Didin Saripudin Kepala Seksi di BKSDA Jabat wilayah VI Tasikmalaya, Minggu (9/10/2016).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya macan tutul tersebut masuk kedalam sebuah perangkap besi yang sengaja dipasang warga Cikupa karena dalam beberapa hari terakhir keberadaan macan sangat meresahkan, setelah banyak memangsa hewan ternak milik warga setempat. Warga mengaku khawatir keberadaan macan tersebut akan mengancam keselamatan warga.
“Ini penangkapan macan tutul sudah yang ketiga kalinya dilakukan warga disini, mungkin kawanan macan itu kelaparan sehingga turun lagi dari gunung syawal ke pemukiman kami,”ungkap Asna Maulana salah seorang warga Cikupa.
Menurut Asna warga sengaja memasang perangkap untuk menangkap macan tersebut karena khawatir keselamatan warga sekitar terancam juga.
“Warga disini sepakat membuat sebuah perangkap yang pasang sekitar pemukiman warga yang berdekatan dengan kaki gunung syawal itu dan hasilnya ternyata benar mampu menangkap macam itu,” Sebutnya.
Sementara itu proses evakuasi berjalan cukup lama selain turun hujan disekitar wilayah Cikupa, juga petugas harus ekstra hati-hati membawa macan tersebut agar tidak makin stress. Hingga malam hari petugas dari BKSDA baru bisa mengamankan macan tutul tersebut ke kantor BKSDA Ciamis.
Banyaknya macan tutul yang masuk permukiman warga, pihak petugas BKSDA Ciamis rencananya akan menurunkan tim gabungan di sekitar gunung syawal untuk mengantisipasi turunnya macam kekawasan permukiman warga. Pihak BKSDA mensinyalir masih ada kawanan macan tutul yang dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan warga setempat.***Dedi Kuswandi