RAGAM

Kereen…Warga Lapas Banjar Produksi Kaos Sablon Tembus Pasar Nasional

Ini salah satu poto kegiatan para warga binaan lapas Kota Banjar saat membuat Kaos Sablon, foto Hermanto
Ini salah satu poto kegiatan para warga binaan lapas Kota Banjar saat membuat Kaos Sablon, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar ,- Warga binaan Lapas Klas III Kota Banjar, Jawa Barat memiliki kegiatan yang cukup membanggaka. Mereka mampu membuat kaos dengan sablon yang rapih dan apik.

Kini  kaos sablon buatan para warga binaan tersebut diam diam sudah berhasil menembus pasar nasional.

Dipondok Kreatif yang berada di dalam Lapas Banjar, tampak terlihat beberapa warga binaan tengah mengerjakan ratusan kaos sablon yang merupakan pesanan dari berbagai daerah.

Menurut Kasubsie Pembinaan Lapas Banjar, Rizky Mauli Siregar, pihaknya mengakui kini banyak menerima pesanan kaos sablon dari luar daerah.

“Banyak  pesanan ada yang datang dari kota-kota di pulau jawa, namun adapula yang pesan dari luar pulau jawa seperti Sumatera dan Sulawesi. Alhamdulillah,”Kata Rizky, kamis (15/9/2016).

Rizky mengaku sangat bangga dengan kerja keras para warga binaannya. Meski dengan alat yang pas-pasan, namun mereka mampu mengerjakan sablonan kaos yang berkualitas.

“Saya bangga dengan alat yang sederhana, hasil karya mereka mampu bersaing dengan kaos yang ada di distro-distro,”ungkapnya.

Kaos sablon hasil para warga binaan ini, lanjut Rizky kini banyak dipakai juga oleh instansi-instansi di kota Banjar, bahkan di luar kota Banjar.

“Bank BRI Singaparna sebanyak 400 potong, Rutan Palu (Sulawesi Tengah) sebanyak 400 potong, Rutan Banyumas (Jawa Tengah) sebanyak 150 potong, serta kostum-kostum olahraga ke Medan, Riau, dan Jambi juga,”tuturnya.

Rizky mengakui omzet hasil penjualan kaos sablon tersebut bisa mencapai belasan bahkan puluhan juta rupiah.

“Hasil dari penjualan kami berikan 35 persen kepada warga binaan, dan sisanya untuk membeli bahan-bahan kaos dan sablon serta keperluan perlengkapan lainnya,”jelasnya.

Sementara itu Kepala Lapas Banjar, Kadek Anton Budiharta mengatakan, bahwa ini merupakan program pembinaan yang harus terus dikembangkan.

“Ini merupakan program unggulan kami, sehingga nantinya para warga binaan ini bisa mandiri dan bisa mempunyai keahlian saat kembali lagi ke masyarakat,”Tandasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *