RAGAM

Serunya Lomba Agustusan Ala Warga Green View Karangpawitan Garut

Inilah penampilan Warga Saat Mengikuti Loma Agustusan di Garut Jawa Barat, foto Dok
Inilah penampilan Warga Saat Mengikuti Loma Agustusan di Garut Jawa Barat, foto Dok

Gapura Garut ,- Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI  ke-71 tahun 2016, beraneka ragam kegiatan mulai digelar warga disejumlah wilayah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mulai dari kegiatan berskala besar hingga kegiatan-kegiatan sederhana namun unik menjadi pilihan warga di Kabupaten Garut.

Seperti waga disebuah kompleks Perumahan di Kecamatan Karangpawitan Garut, warganya memilih kegiatan unik yang membuat siapapun yang menyaksikannya tertawa terpingkal-pingkal karena lucu dan membuat geregetan.

Ratusan warga Perumahan Green View Karangpawitan sejak pagi buta sudah menyemut disebuah lokasi yang mereka pilih untuk menggelar berbagai kegiatan lomba Agustusan dimana pesertanya adalah seluruh warga dari berbagai usia mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Tidak kalah meriahnya, tepuk tangan dan riuh dari ratusan warga lainnya yang memilih menjadi penonton serta menyemangati warga tetangga bahkan sodaranya yang menjadi peserta.

Kegiatan yang digelar Ahad (14/08/2016) ini dimulai dengan lomba merias wajah para suami yang dilakukan langsung oleh istri para peserta masing-masing. Menggunakan  peralata Make Up apa adanya yang telah disediakan panitia, lombapun langsung membuat para penontonnya tertawa terpingkal-pingkal.

Pada sesi lomba ini kelucuan mual terlihat karena wajah  bapak-bapak yang dirias para istrinya seketika berubah menjadi menor dan asal tempel Make Up karena sang istri yang merias wajah para suminya ini matanya ditutup dengan kain sehingga tidak dapat melihat dengan jelas objek yang akan diriasnya.

Hasilnya bedak lispstik, maskara dan sejenisnya medarat diwajah asal nempel sembarangan dan membuatnya menjadi sangat lucu, mengundang gelak tawa para penontonnya.

Usai wajahnya di rias,  para suami ini langsung mengenakan busana perempuan dan bersiap untuk mengikuti lomba sepak bola.  Uniknya sebelum berlaga para pemain sepak bola ini harus mengenakan sepatu boot yang diikat oleh seutas tali sehingga gerakan kaki mereka menjadi tidak leluasa dan gegabah sedikit bisa langsung terjatuh.

Alih-alih bisa berlari kencang dan menendang bola tepat sasaran saat main bola dimulai, mereka  malah jatuh bangun saling tubruk saat berusaha menggiring maupun menendang bola ke gawang lawan.  Tingkah para pemain bola inipun tak ayal mengundang kelucuan dan gelak tawa para penonton yang terus menyemangati mereka karena bagi siapapun yang berhasil memasukan bola ke gawang lawan mendapatkan banyak hadiah yang disediakan panitia.

Riza salah seorang peserta pemain bola mengaku,  kostum perempuan yang dikenakan serta kondisi ke dua kaki yang terikat serta lumpur yang menempel pada sepatu boot  membuat ia sangat sulit untuk menendang bola.

“wah ini benar-benar harus ekstra hati-hati dan mengeluarkan banyak tenaga, tapi seru karena kami saling mencandai satu sama lainnya”, Kata Riza, saat ditemui dilokasi kegiatan Minggu (14/8/2016).

Peseta lainnya Erlangga juga menuturkan hal yang sama, menurutnya kegiatan tersebut memang bukan sekedar lomba melainkan bagaimana mereka menciptakan suasana yang menyenangkan serta menciptakan kebersamaan antar warga diperumahan tersebut.

“kami disini asyik-asyikan aja, dan saya senang  bisa berpartisipasi dalam lomba Agustusan ini dalam rangka menjalin kebersamaan sesama warga. Ini untuk kebersamaan kami disini”, Ucapnya.

Sementara itu pihak panitia kegiatan Agustusan setempat Ridwan Mustofa menyebutkan berbagai kegiatan lomba yang melibatkan warga sekitar perumahannya, akan terus berlangsung hingga hari H yaitu puncaknya pada Tanggal 17 Agustus 2016 mendatang dengan berbagai kegiatan hiburan sebagai puncaknya.

“Lomba-lomba ini akan terus berlangsung hingga tanggal 17 Agustus nanti sebagai puncaknya”, Ujar Ridwan.

Ia menyatakan seluruh kegiatan tersebut difasilitasi berkat kerjsama seluruh warga perumahan yang dengan suka rela mengadakan berbagai kebutuhan secara swadaya.***Markudon

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *