PROFIL

Zahra Nur Amirah Tinggalkan Kontrak Perusahaan Besar Demi Bantu Pelaku UMKM

Zahra Nur Amirah (25) tenaga Pendampig Usaha Kecil Menengah di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Garut, foto jmb

Gapura Seleberita ,- Sosok perempuan muda berparas cantik berseragam atas putih serta bawahan warna khaki atau cokelat seragam PNS ini, memang tampak agak mencolok karena usia muda dikalangan PNS agak jarang dijumpai kecuali di pos-pos tertentu yang memang menghendaki tenaga-tegana muda trampil.

Dengan seragam seperti itu,  kebanyakan adalah tenaga Honorer atau TKK Pemerintah non PNS. Saat ini memang ada kebijakan yang mengatur, bahwa PNS dengan tenaga Non PNS dilingkungan Pemerintah berseragam berbeda untuk mempermudah membedakan kehadiran mereka disetiap intansi pemerintah.

Adalah Zahra Nur Amirah (25) dara bungsu dari dua bersaudara kelahiran Garut 19 Januari 1992.  Ia salah satu pegawai berseragam mirip tenaga honorer atau TKK yang berada dilingkingan Dinas Koperasi dan UKM  Kabupaten Garut.

Meski seragam yang dipakainya mirip tenaga honorer atau TKK, namun tidak dengan Zahra. Ia adalah salah satu tenaga pendamping  pelaku Usaha Kecil Menengah yang sengaja direkrut Kementrian Koperasi dan UKM dengan penempatan di Dinas Koperasi dan UKM Garut.

“Saya memang rekrutan Kementrian Koperasi dan UKM untuk pendampingan pelaku usaha kecil di Kabupaten Garut. Kontrak saya perenam bulan sekali dengan gaji atau honor langsung dari anggaran Kementrian Koperasi dan UKM,“ Kata Zahra saat ditemui disela-sela kegiatan pendampingan pada acara sosialisasi dan temu bisnis oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM di Garut, Selasa (9/5/2017).

Zahra yang tinggal di Perum Puri Cimanganten Asri Blok S no 5. Tarogong Kaler Garut adalah lulusan SMAN 1 Garut dan penyandang sarjana S1 Peternakan Universitas Padjajaran Bandung.

Saat ditanya ketertarikannya dalam bidang pekerjaan saat ini, karena ia dihadapkan pada posisi untuk membantu mengangkat produktifitas para pelaku usaha mikro kecil menengah.

“Saya tinggalkan dua pekerjaan sebelumnya di dua perusahaan Selular besar dan terkemuka di Indonesia karena lebih tertarik untuk membantu para pelaku usaha kecil ini,”Ungkap Zahra sambil menyebut pekerjaan saat ini lebih menantang dan membuka relasi yang luas dibanding pekerjaan sebelumnya meski dari sisi penghasilan memang agak sedikit berbeda.

Menurut Zahra memajukan para pelaku usaha dinilai memiliki manfaat lebih dibanding hanya sebagai pekerja biasa yang harus menghabiskan waktu dengan rutinitas kantor.

“Menjadi fasilitator pemerintah dengan pelaku usaha untuk mengakses Ijin Usaha Mikro Kecil atau IUMK yang dibiayai sepenuhnya oleh negara telah memberi saya banyak pengalaman baru dan semakin paham arti dunia usaha sesungguhnya,”Tutur pemilik kulit putih bersih ini.

Selama menjadi fasilitator dan pendamping pelaku usaha kecil, lanjut Zahra banyak suka duka yang dijumpainya, “ Saya sih sangat senang karena dapat dengan mudah membantu para pelaku usaha yang selama ini belum memiliki IUMK dan usaha mereka cenderung stagnan karena sulit mengkases pasar dan modal juga,” Imbuhnya.

Terkait penghasilan yang diperoleh sebagai tenaga pendamping, Zahra menyebut meski belum berlebih diakuinya sudah mencukupi  untuk menjalani hidup sebagai seorang single menjalani hari-hari dengan riang dan selalu ceria.

“Pokoknya hidup mengalir saja dengan obsesi kedepan sampai saat ini masih  tetap ingin berusaha membantu memajukan para pelaku UKM sehingga mereka mampu berdaya saing dalam masyarakat ekonomi Asean,”Pungkasnya.***jmb

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *