PROFIL

Meski Srtoke, Sanusi Tetap Mampu Berkreasi

Sanusi (55) meski stroke saat mengerjakan pembuatan body mobil jenis jeep willys, Foto Hermanto
Sanusi (55) meski stroke saat mengerjakan pembuatan body mobil jenis jeep willys, Foto Hermanto

Gapura Inspirasi , – Inilah barangkali semangat pantang menyerah dengan prinsif hidup berkereasi tiada henti yang patut diacungi jempol sekaligus ditauladani. Meski sakit ternyata tidak menjadi halangan bagi Sanusi (55) warga Lingkung Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.

Semangat hidup dengan pantang menyerah tampaknya benar-benar menjadi pegangan Sanusi yang tetap mampu berkerasi ditengah perjuangannya melawan stroke yang dialaminya.

Proses kreatif ini memberikan gambaran jika derita sakit bukan akhir dari segalanya. Bagi Sanusi yang telah menjalani stroke hampir lima tahun ini, namun luar biasa selama itu juga ia sukses menjadi seorang mekanik perancang body mobil jenis jeep Willys yang mampu menghasilkan banyak rupiah.

Sanusi berkreasi merancang body mobil asal Amerika Serikat itu sejak tahun 2000 di bengkel Las miliknya yang terletak di Jalan Siliwangi Kota Banjar. Pada tahun 2010 penyakit Stroke menyerangnya, tubuh sebelah kanannya mati

Sanusi mengaku sempat kehilangan rasa percaya dirinya untuk terus dapat bertahan hidup menjalani hari harinya dengan penyakit Stroke yang dideritanya. Namun keadaan itu tdak dibiaran berlangsung lama, ia segera mampu beradaptasi  dengan keahlian khusus yang ia miliki, sebagai perancang body mobil jenis Jeep perang tersebut.

Menggunakan bahan-bahan dari besi dan plat sesuai para pemesannya, Sanusi mampu membuat tampilan body mobil Willys mirip dengan aslinya. Tak heran dengan ketekunannya, hasilnya pun cukup memuaskan sehingga ia kadang terus kebanjiran order. Dalam satu tahun terakhir ini, 2014 hingga 2015, ia sudah mendapatkan order untuk membuat empat unit body jeep Willys.

“Orderan datang dari luar kota, seperti Karawang, Tasik, Cirebon, dan Bandung,”Kata Sanusi  saat ditempat kerjanya, Senin (30/3/2015).

Menurutnya, satu unit body Willys dapat dirampungkan selama 5 hingga 7 bulan, namun sebelum sakit ia bisa merampungkan satu unit dengan memakan waktu hanya 3 bulan. Untuk satu unit harganya mulai 20 sampai 25 juta rupiah.

“Alhamdulillah , walaupun dalam keadaan sakit, saya sudah merampungkan pesanan dua unit body Willys,”ungkap Sanusi yang kerap disapa Mang Unus ini.

Sanusi menambahkan, jika penyakit Stroke yang ia derita tidak pernah  dimanjakan bahkan terus ia lawan dengan tetap beraktifitas. Ia pun menuturkan sempat beberapa kali terjatuh saat bekerja akibat tidak adanya keseimbangan lagi. Namun dengan penuh keyakinan untuk sembuh, ia pun bangkit lagi dan bekerja layaknya seperti orang sehat pada umumnya.

“Penyakit harus dilawan jangan dimanja. Tidak hanya itu, kita pun harus selalu bersyukur dan berdo’a, dengan itu saya yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita,”pungkasnya.*** Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *