PERISTIWA

Bawaslu Kota Banjar Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif 2023

GAPURAINDONESIA.COM – Banjar ,- Bawaslu Kota Banjar mengelar Acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif tahun 2023, Selasa (24/10/2023), Bertempat di Aula KOAKB (Komunitas Organik Aliksa Kota Banjar), dalam kegiatan sosialisasi kali ini sangat berbeda dengan sosialisasi sebelum sebelum nya, perbedaan yang mencolok adalah undangan yang di undang, yang selama ini sangat jarang tersentuh.

Yang hadir dalam Acara Sosialisasi Pemilu Parsitipatif 2023 kali ini antara nya Juru Parkir, Petugas kebersihan, Waria, Wanita Penghibur dan Anak Punk, kenapa undangan terhadap mereka karena selama ini mereka kurang paham, pelanggaran pelanggaran yang ada di dalam pemilu, termasuk isu isu sara, Hoax, ujaran Kebencian dan juga money politik yang di khawatir kan akan memicu perpecahan di tengah masyarakat.

Menurut komisioner Bawaslu provinsi Nuryamah Sekaligus koordinator divisi pencegahan dan partisipasi masyarakat, tanggal 28 November memasuki tahapan kampanye yang mana memasuki tahapan yang krusial Jagan sampai ketidaktahuan dan kurang nya informasi terkait masalah seputar pemilu di khawatirkan malah di manfaatkan oleh tujuan tujuan yang akhir nya malah memecah belah masyarakat termasuk ancaman buat kondusifitas pemilu itu sendiri.

” jadi memang sebentar lagi kan kita akan masuk pada tahapan penetapan calon ya Calon legislatif yaitu pada tanggal 14 November terus kemarin kan pendaftaran untuk pasangan presiden juga sudah dimulai tanggal 19 Oktober kemarin nah memang ini tensinya sudah mulai panas gitu ya apalagi pada tanggal 28 November ini akan masuk tahapannya tahapan kampanye yang mana kalau melihat nih bukan dalam artian tahapan sebelumnya ini tidak krusial ya tetapi memang ada tiga tahapan krusial yang di mana isu money politik kalau kita itu nyebutnya indeks kerawanan lah ya indeks rawan politik terkait dengan hoax ujaran kebencian dan sara biasanya itu mulai masuk itu di tahapan kampanye tahapan hari tenang juga suka ada dan juga pada pemungutan dan juga penghitungan suara nah kenapa ini menjadi krusial karena ya itu tadi dampaknya kan sangat luar biasa, bisa memecah belah antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya maka perlu dilakukan pencegahan sebelum masuk pada tahapan-tahapan kursial tadi pencegahannya dalam bentuk apa melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” jelas nya.

Nuryamah juga melanjutkan dalam konteks hari ini kenapa mengundangnya adalah juru parkir, petugas kebersihan, Waria, Wanita penghiburvdan juga Anak Punk, yang mana memang jarang sekali tersentuh.

“Kenapa kita dalam sosialisasi kali ini mengundang Juru parkir, petugas kebersihan (Pesapon) Waria, para wanita penghibur, dan anak Punk tujuan jelas mereka element masyarakat yang jarang sekali tersentuh informasi seputar pemilu, tujuan kami adalah mengedukasi mereka, selain itu mereka juga punya komunitas yang saya kira ini juga bisa diinformasikan kepada yang lebih luas lagi kepada masyarakat lebih luas lagi terkait dengan jahatnya akibat daripada hoax money politik ujaran kebencian dan lain sebagainya,” terang nya lagi.

Dengan mengedukasi mereka setidaknya mereka dengan komunitas nya mendapatkan informasi Pemilu/politik, dan mereka harus mampu menyetop dari diri sendiri, terlebih masalah hoax juga sama, dan penyebaran nya bisa dari Hand Pone (HP) ataupun media sosial.

” mereka harus mampu untuk tidak menginformasikan tidak mem-forward gitu kan ataupun tidak menyebar luaskan informasi yang belum jelas kebenaran nya, mudah-mudahan kegiatan partisipatif ini bisa menjadi bagian dari pada pencegahan agar persoalan hoax dan money politik ini tidak terulang, dan kita itu punya pemetaan terkait indeks kerawanan dan indeks kerawanan itu ya yang paling tinggi di Jawa Barat, jadi kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk memberantas itu caranya yaitu tadi menginformasikan terkait hal-hal kayak gitu gitu, yang akan berdampak pada kondusifitas pemilu.” Pungkas nya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *