PERISTIWA

Sebuah Bengkel di Kampung Bayubud Karangpawitan Terbakar

Gapura Garut _ Sebuah bangunan bengkel berukuran 12 x 6 meter persegi, milik Usep (53) yang dikontrakkan kepada Kasum Soegondo (55), warga Kampung Bayubud, RT.02/RW 03, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, pukul 19.03 WIB, terbakar, Senin (02/11/2020).

Menurut kepala Bidang Operasi Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Wawan Sobarwan, pihaknya menurunkan 2 unit kendaraan pancar dan 2 unit watersupply menuju lokasi kejadian, dengan responstime 18 menit.

Wawan menyebutkan, api diketahui sudah membesar dan dengan cepat membakar bagian dalam bangunan bengkel. Selain bahan bangunan bengkel yang mudah terbakar, juga tiupan angin yang sangat kencang, sehingga cukup menyulitkan upaya yang dilakukan petugas.

Ia menambahkan, kebakaran yang berada tepat di jalan Karangpawitan ini juga sempat membuat jalur ini mengalami kemacetan panjang, karena banyaknya motor dan mobil yang melintas dari arah Garut Kota menuju Wanaraja.

Salah seorang warga yang mengetahui kejadian itu, melihat kepulan asap membungbung di atas genting, kemudian cepat membesar, apinya mendadak sudah besar dan mengepulkan asap tebal, sehingga terjadi kebakaran. Saat itu warga sempat berupaya memadamakan kobaran api dengan alat seadanya, sambil menunggu petugas Disdamkar. Api berhasil dikendalikan dan tidak sampai merambat ke bangunan rumah di sekitar bengkel.

“tidak ada korban jiwa maupun luka, sementara untuk kerugian materi masih dalam tahap perhitungan, Penyebab kebakaran ini diduga karena korsleting listrik,” ujar Wawan.

Wawan juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, tindakan preventif yang harus dilakukan warga, selain memperhatikan aliran listrik di rumah, juga ketika mencabut aliran listrik harus benar-benar lepar dari stop kontak. “Jika masih menempel, belum sepenuhnya tercabut, dapat menimbulkan gesekan panas, karena masih ada tarikan api dari arus listrik yang ada di stop kontak. Jika dibiarkan dapat terjadi korsleting listrik hingga terjadi kebakaran,” ujarnya.

Wawan menambahkan, agar masyarakat berhati-hati dan waspada saat meninggalkan rumah. Jaringan listrik di rumah harus diperhatikan apa benar-benar aman serta jauh dari resiko korsleting.

Masyarakat jugadiupayakan menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point dalam rangka kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran.

Ia berharap, masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi dengan saling mengingatkan menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran, dan menyiapkan peralatan khusus untuk langkah cepat apabila ada musibah kebakaran.

“Selain itu, kami menyarankan agar setiap rumah atau bangunan memiliki alat proteksi kebakaran seperti APAR (Alat Pemadam Ringan) dan Hydrant, sebagai langkah bilamana kebakaran terjadi,” ujar Wawan, didampingi komandan Regu 1, Supriatna.***red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *