PERISTIWA

FKGS Kunjungi Lokasi Banjir Garut Selatan, Serahkan Bantuan Donatur

Gapura Garut – Perwakilan Pengurus Forum Kabupaten Garut Sehat (FKGS) bersama Tim 10 melakukan kunjungan ke lokasi bencana banjir di Garut Selatan untuk menyerahkan bantuan bagi para warga terdampak.

Menurut Ketua FKGS Hj. Nina Herlina, pihaknya mempercepat kunjungan kelokasi banjir bandang di beberapa titik di Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Cibalong untuk memberi semangat dan menyerahkan bantuan tanggap darurat titipan dari para anggota Forum dan Donatur.

“Kami hanya membawa beberapa orang perwakilan pengurus untuk bergabung bersama Tim 10 yang merupakan ibu-ibu pengusaha di Garut serta Tim Penggerak PKK meski titik atau lokasi yang dituju berbeda-beda,”kata Hj. Nina ditemui dilokasi banjir, Kamis (15/10/2020).

Hj. Nina mengatakan sesuai dengan kondisi kebutuhan yang diharapkan warga terdampak pihaknya menyerahkan bantuan alakadarnya yang disampaikan langsung kepada warga terdampak langsung kesasaran.

“Kami memberikan uang tunai serta kebutuhan sembako bagi warga terdampak yang diserahkan langsung ke masing-masing keluarga seperti di Kampung Cibera Desa Karyasari. Memang jumlahnya tidak banyak tetapi kehadiran kami ingin memberi semangat bagi warga terdampak agar cepat kembali pulih,”ungkapnya.

Dalam kesempatannya perwakilan FKGS didampingi Kepala Desa Karyasari Kecamatan Cibalong langsung meninjau lokasi terdampak banjir di kampung Cibera dimana ada sekitar 30 rumah warga yang terdampak luapan air.

Kepala Desa Karyasari Kurniawan mengatakan, pihaknya sedang terus berupaya agar warga terdampak dapat segera pulih dan kembali bisa beraktifitas dirumah masing-masing.

“Saat ini warga kami sedang bersih bersih rumah setelah terendam banjir bandang beberapa hari lalu, semoga cepat pulih,”ujarnya.

Kurniawan juga berharap bantuan percepatan pemulihan infrastruktur yang rusak termasuk untuk perbaikan rumah tinggal dan perabotan warga yang rusak akibat terendam banjir.

“Jumlah warga kami ada sekitar 250 jiwa lebih dari 60 KK yang terdampak langsung dan paling parah memang berada di Kampung Cibera ini. Ini juga bantaran sungai yang habis terkena abrasi sudah melebar hingga empat meter menggerus tanah warga,”tuturnya.

Ia menyebut pemerintah diharapkan segera membangun kirmir untuk menjaga bantaran sungai agar tidak terus habis  terkikis luapan air pada saat musim hujan melanda.

“Semoga segera mendapat perhatian karena ini sudah bergeser hampir empat meter dari bibir sungai semula. Pada saat banjir kemarin luapan air mengikis bantaran sungai hingga mendekati permukiman warga,”tukasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *