PERISTIWA

Khawatir Rumahnya Ambruk, Korban Tanah Retak Cisompet Siap Mengungsi

Gapura Garut ,- Bencana tanah retak yang kembali terjadi dan melanda lokasi yang sebelumnya merupakan daerah rawan bencana tenah retak membuat warga korban bencana kembali dihantui kekhawatiran kan kembali terjadnya retakan tanah disekitar pemukiman mereka.

Sejumlah warga yang berada di Kampung Batusari, Dusun Ciawi, Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet sudah mengeluarkan barang barang miliknya untuk mengungsi kesejumlah tempat yang aman.

“Mereka telah bersiap mengungsi karena khawatir retakan tanah semakin parah dan membuat rumah mereka ambruk,” Kata Asep Munandar salah seorang aktivis GMB setempat yang melakukan pendamingan, Minggu (1/10/2017).

Menurutnya warga tampak panik karena ada diantara rumah mereka yang terpaksa dibongkar karena khawatir ambruk dan mengamcam keselamatan mereka.

“Ada rumah yang terpaksa mereka bongkar terutama gentingnya diturunkan agar tidak menimbulkan kecelakaan pada saat ambruk karena bagia bawahnya sudah ambruk,”ungkap Asep.

Diberitakan sebelumnya hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir ini membuat sejumlah bencana kembali melanda. Kecamatan Cisompet Garut mengalami beberapa titik becana selain tanah longsor juga bencana tanah retak kembali melanda lokasi yang sebelumnya telah diterpa bencana yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut Supendi salah seorang warga dilokasi bencana tanah retak Kampung Batusari, RT 01/RW 05 Dusun Ciawi, Desa Sindangsarii, Kecamatan Cisompet, retakan tanah kembali terjadi setelah kampungnya diguyur hujan deras.

“Memang turun hujan deras terus menerus setelah musim kemarau, lokasi retakan yang setahun lalu terjadi ini makin parah, rumah saya juga kena ini,”Kata Supendi saat dikonfrmasi, Minggu (1/9/2017).

Supendi menyebut hampir seluruh lokasi yang terkena retakan tanah setahun yang lalu kini kembali terjadi retakan sehingga makin mengkhawatirkan. “ini ada lima rumah yang terkena retakan dengan kondisi rumah nyaris rubuh,”ucapnya.

Sementara itu Asep Munandar tokoh pemuda setempat yang juga aktivis LSM GMBI mengatakan pihaknya bersama warga masih memperjuangkan proses relokasi sejak bencana satu tahun yang lalu namun hingga saat ini belum juga ada kejelasan.

“Kami sedang memperjuangkan relokasi sejak satu tahun yang lalu, namun belum juga ada hasilnya malah sudah ditimpa bencana retakan tanah susulan pada musim hujan kali ini,”Ungkapnya.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Garut segera bertinda cepat karena kondisi perkampungan yang terkena tanah retak kini makin parah dan terancam ambruk bagunan rumahnya.***JMB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *