PERISTIWA

Doakan Amih, Ribuan Siswa SMKN 1 Garut Tak Kuasa Menahan Kesedihan

Ribuan siswa saat duduk mendoakan Amih Ibu yang digugat Anak Kandungnya di Garut, foto Kus

Gapura Garut ,- Seluruh  siswa guru dan staf  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Garut   menggelar doa bersama untuk Siti Rokayah alias Amih (85) seorang Ibu yang digugat kepengadilan oleh anak dan menantunya gara-gara utang piutang hingga Rp. 1,8 miliar.

Ribuan siswa dari seluruh kelas yang ada duduk beralaskan karpet  berdoa dengan khusu dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Dadang Johar Arifin.

Dadang menyebutkan doa bersama tersebt dilakukan atas usulan para siswa yang merasa prihatin dengan nasib Amih lansia yang seharusnya tenang mengabiskan masa tuanya ini malah mendapatkan beban karena ulah anak kandungnya sendiri.

“Ini bentuk dukungan moril bagi seorang Ibu renta yang digugat oleh anak kandungnya,” Kata Dadang kepada wartawan, Jumat (31/3/2017).

Baca juga : Prihatin Kasus Amih, Ratusan Siswa di Ciamis Galang Koin Peduli Amih

Dadang berjanji bersama ribuan siswanya akan terus memberikan semangat dan support Amih dalam menghadapi gugatan anaknya tersebut .

“Semoga dengan adanya doa dari para siswa ini kesulitan yang tengah dihadapi keluarga Amih bisa segera diselesaikan,”Ungkapnya.

Baca juga :Disoraki Pengunjung Sidang, Handoyo Penggugat Ibu di Pengadilan Tetap Dingin

Salman Faira  salah satu perwakilan siwa mengaku sangat  miris  mendengar dan menyaksikan anak kandung dan menantu tega menggugat ibu kandungnya sendiri  dengan nilai gugatan mencapai Rp 1,8 Miliar.

“Kami sedih aja masa gara-gara utang piutang senilai Rp20 Juta sampai harus ke pengadilan segara. Seharusnya sebagai anak kandung berkewajiban membantu agar dapat membahagiakan ibu kandungnya sendiri,”Tutur Salman.

Salman juga menyebutkan siapapun tidak boleh melupakan jasa Ibu yang telah berkorban selama sembilan bulan mengandung serta setelah melahirkan merawat dengan ketulusannya.

“Saya sendiri sangat sedih dan bersimpati pada Amih, ternyata pengorbanannya selama mengurus sejak kecil atau masih dalam kandungan, di balas dengan gugatan. Ini  Ibarat air susu dibalas air tuba.”Tegasnya.

Sementara itu para siswa yang juga mendengarkan tausiayah usai doa bersama tampak banyak yang tidak kuasa menahan tangis hingga usai acara.***Kus Kus

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *