PERISTIWA

Sejumlah Aktifis Lingkungan di Garut Peringati Hari Puspa dan Satwa

Elang Jawa yang hampir punah, foto istimewa
Elang Jawa yang hampir punah, foto istimewa

Gapura Garut ,- Sejumlah aktifis lingkungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat memperingati hari Puspa dan Satwa. Sebagaimana diketahui hari Puspa dan Satwa selalu yang diperingati setiap tanggal 5 November.

Hari Puspa dan Satwa diperingati setiap tanggal 5 November sesuai dengan penetapan flora dan fauna khas Indonesia yaitu Komodo, Elang Jawa dan Ikan Piranha merah serta bunga Raflesia Arnoldi, Melati serta Anggrek hitam sebagai Puspa nasional.

Dalam perjalanannya, penetapan flora dan satwa nasional tersebut, merupakan ratifikasi dari CITES (Convention of International Trade Endangered Wild Species of Flora and Fauna).

Menurut Mia Kurniawan, Koordinator Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) wilayah Garut,  pihaknya sengaja menggelar kampanye lingkungan di hari puspa dan satwa yang diperingati setiap tanggal 5 November sebagai upaya mengingatkan kepada masyarakat tentang keberadaan satwa-satwa dan tumbuhan khas Indonesia.

“Saat ini keberadaan pusapa dan satwa khas ini  di alam sudah makin terdesak. Satwa-satwa dan tumbuhan khas Indonesia tidak ada di belahan dunia lain, ini jadi tanggungjawab bersama menjaga kelestariannya,” kata Mia, kepada wartawan, Sabtu (5/11/2016).

Mia menyebutkan, hari puspa dan satwa sampai saat ini belum banyak diketahui masyarakat secara luas, termasuk latar belakang penetapannya. oleh karenanya perlu terus diupayakan  salah satunya melalui kampanye agar masyarakat mengetahuinya.

“Kita akan berusaha menggelar kegiatan-kegiatan kampanye untuk mengingatkan masyarakat tentang hari puspa dan satwa ini setiap tahun,”ungkapnya.

Sementara menurut Zaini Rakhman, manager operasional Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) mengakui, Hari puspa dan satwa saat ini memang belum populer di masyarakat, oleh karenanya perlu ada kampanye yang terencana agar tujuan dari penetapan hari puspa dan satwa ini bisa dimaknai oleh seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

Zaini melihat, momen hari puspa dan satwa setiap tahun, bisa jadi pengingat seluruh elemen masyarakat tentang perkembangan isu-isu lingkungan.

“Isu lingkungan saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak, karena dampak dari kerusakan lingkungan telah dirasakan secara langsung, seperti banjir bandang di Garut misalnya,” jelasnya.

Terkait keberadaan satwa-satwa itu lanjut Zaini sesuai dengan  yang telah ditetapkan menjadi satwa nasional seperti Elang Jawa, kondisinya saat ini sudah cukup memprihatinkan karena habitatnya terus terdesak.

“PKEK adalah salah satu lembaga yang saat ini berusaha mengembalikan keberadaan elang jawa lewat upaya rehabilitasi dan pelepasliaran,”Tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *