PERISTIWA

Ratusan Warga Tarogong Kidul Serbu Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg

gas elpiji 3 Kg, gambar ilustrasi
gas elpiji 3 Kg, gambar ilustrasi

Gapura Garut ,- Ratusan warga di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut langsung  menyerbu sebuah truk pengangkut gas elpiji 3 Kg milik salah satu agen yang sedang melakukan kegiatan operasi pasar gas elpiji  3 Kg dijalan Patriot, Kelurahan Sukagalih, Tarogong Kidul.

Opreasi pasar gas elpiji 3 Kg ini dilakukan PT. Pertamina melalui Hiswana Migas menyusul terjadiya kelangkaan dan tingginya harga jual gas bersubsidi tersebut dikabupaten Garut dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sebelumnta operasi pasar  gas elpiji 3 Kg ini telah digelar dibeberapa wilayah seperti Kecamatan Wanaraja, Cibatu serta sejumlah kecamatan lainnya diwilayah Garut utara.

Menurut ketua Hiswana Migas Kabupaten Garut H. Sobur kegiatan operasi pasar tersebut dilakukan agar harga julan gas elpiji 3 Kg kembali  stabil sehingga warga tidak akan dihantui lagi dengan kelangkaan gas elpiji tersebut.

“Sesuai dengan ketentuan bahwa operasi pasar tergantung pada kemampuan setiap pangkalan. Sesuai kemampuan atau kapasitas yang dimiliki pangkalannya. Hanya yang jelas kegiatan ini wajib dilakukan pangkalan karena sudah ditunjuk oleh Pertamina”, Kata Sobur kepada wartawan.

Sementara itu ratusan warga rela antri  dan menunggu hingga lebih dari satu jam untuk mendapatkan gas melon yang dijual murah  dalam operasi pasar tersebut.

“Ini kan sudah dapet kuponnya jadi tinggal nukerain saja, kalau gak ikut ngantri sayang”, Kata Ida salah seorang warga yang ikut antri operasi pasar gas elpiji, Rabu (15/6/2916).

Ida  mengaku senang  dengan adanya  operasi  gas tersebut, sebab sebelumnya ia sempat dipusingkan harus mencari gas kemana-mana karena sulit didapat.

“Alhamdulillah ada gas yang dijual harganya juga murah, biasanya saya beli sampai diatas 20 ribu rupiah pertabungnya”, ungka Ida diamini rekan-rekannya yang lain.

Ida berharap pemerintah cepat tanggap ketika terjadi kelangkaan atau  jika harga gas mahal supaya warga tidak kesulitan.***wild

end

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *