PERISTIWA

Gas 3 Kg Langka dan Mahal, Ini Penjelasan Anggota DPRD Garut

Para Anggota DPRD Garut saat menggelar rapat dengan tim pengendali gas bersubsidi, foto istimewa
Para Anggota DPRD Garut saat menggelar rapat dengan tim pengendali gas bersubsidi, foto istimewa

Gapura Garut ,- Terkait kelangkaan Gas Elpiji bersubsidi atau gas tabung melon 3 Kg, Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yuda Puja Turnawan mengatakan pihaknya telah berusaha meminta klarifikasi dari pihak terkait melalui rapat kordinasi dengan tim pengendali distribusi gas elpiji.

“Saya bersama beberapa anggota DPRD telah melakukan rapat dengan meminta penjelasan terkait distribusi gas elpiji 3 Kg dari tim pengendali yang dibentuk eksekutif, namun sayang Ibu Asda II bu Yati yang hadir pada saat itu, namun beliau tidak cukup tajam menjelaskan mekanisme kerja tim pengendali tersebut”, Tulis  Yuda Fuja Turnawan diakun resmi Facebook miliknya, Minggu (12/6/2016).

Yuda menegaskan rekomendasi dari beberapa orang anggota DPRD pada dasarnya sama menginginkan mekanisme distribusi dilakukan dengan cara tertutup dalam distribusi gas bersubsidi ini.

“Sesuai dengan amanat Permendagri no 17 tahun 2011 dan Permen ESDM nomor 5 tahun 2011 bahwa distribusi tertutup maksudnya adalah tidak semua orang bisa membeli gas elpiji 3 Kg, diman  yang berhak membeli didata dan diverifikasi kemudian diterbitkan kartu pengendali untuk orang yang berhak beli”, Paparnya.

Dalam konteks ini lanjut Yuda  yang berhak melakukan  bukan Hiswanamigas atau pihak-pihak terkait lainnya, melainkan langsung oleh Pemerintah Daerah.

“Isyarat peraturan menteri tersebut jelas dimana Pemda memiliki kewajiban untuk melakukan itu semua dengan  anggaran untuk pendataan, verifikasi dan penerbitan kartu dibebankan ke APBD”, Tuturnya.

Menurut Yuda jika Gas elpiji 3 Kg saat ini menjadi mahal dan langka di Garut besar kemungkinan karena di Garut sitem distribusi yang dijalankan masih distribusi terbuka. Dimana siapapun punya akses membeli dan akhirnya pengecer dapat seenaknya mempermainkan harga.

“bayagkan saja orang mampu atau orang berada tidak akan sensitif dengan masalah harga sehingga yang terkena dampak buruknya rakyat miskin yang seharusnya menikmati subsidi gas tersebut”, Ucapnya.

Yuda juga menambahkan tata niaga dalam distribusi gas 3 kg yang terjadi saat di Kabupaten Garut sangat tidak adil dan belum merata. Yuda mencontohkan di Kecamatan  Bungbulang yang letaknya sangat jauh dari pusat kota hanya memiliki dua pangkalan Gas Elpiji  dengan kuota yang sangat terbatas.

“Kecamatan diwilayah selatan Garut saat ini rata-rata hanya memiliki satu atau dua pangkalan dengan kuota yang terbatas seperti  di Cisewu hanya ada satu Pangkalan dengan kuota perminggu hanya 132 tabung, berarti dalam sebulan hanya 528 tabung gas, sedangkan jumlah Rumah Tangga Miskin di Cisewu ada 2800 KK, jelas kuota ini sangat tidak adil”, Sesalnya.

Sejauh ini diakui Yuda pihaknya di DPRD Garut terus mendorong agar Pemkab Garut dengan Hiswanamigas berembuk untuk mencari solusi  memperbanyak Pangkalan dengan menyesuaikan jumlah rumah tangga miskin yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut.

Idealnya menurut Yuda keberadaan pangkalan harus banyak bahkan tiap desa minimal terdapat satu pangkalan.

“Dalam persepsi DPRD ini akan meminimalkan potensi harga gas agar tidak menjadi mahal, karena pengangkutan gas dari agen ke pangkalan itu ditanggung negara sebesar  Rp 900 rupiah per tabung sebagai contoh  agen terdekat dari Bungbulang dan Cisewu ada di Kecamatan Cisurupan, Nah biaya angkut gas 3 Kg dari Cisurupan ke Bungbulang dan Cisewu itu ditanggung oleh negara”, Jelasnya.

Yuda juga mengaku heran dengan kuota gas 15,5 juta tabung di Kabupaten Garut wilayah-wilayah di Garut selatan ternyata hanya memiliki kuota rata-rata kurang dari 200 tabung perminggunya.

“Dengan kuota 15.5 juta tabung ( 15.5 juta ini konteksnya perputaran isi ulang tabung ) di kabupaten Garut per tahun, masa pangkalan di Cisewu cuma dapat 132 tabung perminggu. Ini kan perimbangan yang tidak adil”, Pungkasnya.***jmb

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *