PERISTIWA

Kepeleset Saat Membetulkan Pompa Air, Dadang Tewas Terjun Kesumur

Jenazah korban tamak terbujur kaku saat disemayamkan dirumah duka sebelum dimakamkan, foto Kus
Jenazah korban tamak terbujur kaku saat disemayamkan dirumah duka sebelum dimakamkan, foto Kus

Gapura Garut ,- Seorang pria paruh bayah bernama Dadang ( 48) warga Desa Pamulihan, Kecamatan Sukaresmi,  Kabupaten Garut,  tewas seketika setelah terjun kedalam sumur sedalam lima belas meter, Senin (21/3/2016).

Peristiwa nahas yang merenggut nyawa korban tersebut terjadi sekitar pukul. 09.00 WIB dan seketika begitu kabar kejadian tersebar warga sekitar mendadak geger dan segera berdatangan untuk membantu menolong korban.

“Korban masuk terperosok  kedalam sumur saat hendak membetulkan pompa air milik mertuanya yang mendadak macet. Sepertinya ia terpeleset hingga terjun kedalam sumur, padahal ia sudah menggunakan tali pengaman namun sepertinya lupa untuk mengikatkannya”, Kata Aiptu Agung Nugroho Kanit Bimas Polsek Cisurupan saat ditemui dilokasi kejadian.

Menurut Agung, sebelum jatuh kedalam sumur korban dalam keadaan sehat, sehingga orang tuanya berani menyuruh korban untuk membetulkan pompa air yang macet tersebut.

“Berdasarkan informasi keluarganya, kondisi korban sebelum terjatuh kedalam sumur dalam keadaan sehat dan bugar”, Ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Agung  proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati karena kedalamannya sumur cukup lumayan, dikhawatirkan adanya gas beracun.

“Upaya evakuasi tidak dapat segera dilakukan karena harus sangat hati-hati takutnya ada gas beracunya dibawah, namun setelah memastikan kondisi didalam sumur aman evakuasi akhrnya mulai dilakukan”, Tuturnya.

Evakusia dilakukan dengan bantuan salah seorang warga yang berusaha turun kedalam sungai menggunakan tali dan tangga dari bambu  untuk dapat mengangkat jenazah korban.

Setelah memakan waktu beberapa jam jenazah korban akhirnya berhasil diangkat dari dalam sumur dan langsug dibawa kerumah duka untuk dimandikan dan dikapani kemudian dimakamkan.

Jenazah sempat akan dibawa untu diotopsi namun pihak keluarga menolak dan mengikhlaskan kepergian korban sebagai guratan takdirnya.***Kus Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *