PERISTIWA

Protes Limbah Kulit Sukaregang, Warga Kota Wetan Gelar Aksi Unjukrasa

Warga Pengunjukrasa membentangkan spanduk protes limbah kulit, foto Kus
Warga Pengunjukrasa membentangkan spanduk protes limbah kulit, foto Kus

Gapura Garut ,- Keberatan dengan limbah pengolahan kulit disentra industri kulit Sukaregang, puluhan warga di kelurahan Kota Wetan,  Kecamatan Garut kota,  Kabupaten Garut melakukan unjuk rasa memprotes masalah limbah tersebut.

Aksi puluhan warga dilakukan pada Jumat (16/10/2015) sore tadi dengan mendatangi masing-masing pengusaha dan pengrajin penyamakan  kulit serta berakhir di Kantor Kelurahan Kota Wetan.

Sambil membawa puluhan poster  yang bertulisan menuntut kepada pengrajin peyamakan kulit Sukaregang agar segera menghentikan  pembuangan  limbah  kulit  yang langsung kesaluran air hingga mencemari anak sungai Ciwalen dikawasan sekitar.

“Pokoknya kami meminta agar para pengrajin penyamakan kulit di Sukaregang untuk menghentikan pembuangan limbah sembarangan karena sudah mencemari sumber air bersih yang kami miliki”, Kata Tedi salah seorang warga yang mengikuti aksi unjukrasa tersebut.

Menurutnya, limbah dari perusahaan dan pengrajin penyamakan kulit yang berlokasi di wilayah Sukaregang dan sekitarnya diduga sudah terbiasa membuang limbah langsung kesungai Ciwalen.

“Akbat pembungan limbah kesungai kami selama ini sudah tidak dapat lagi menggunakan dan mengkonsumsi air dari sumur milik kami, karena hampir semua sumur milik warga kini  menjadi bau dan kotor serta menimbulkan berbagai penyakit seperti gatal-gatal diare, bahkan bau menyengat yang ditimbulkan akibat limbah penyamakan kulit sampai mengangu saluran pernapasan warga”, Ungkapnya.

Tedi menambahkan sejauh ini keberadaan sungai Cilawen merupakan sungai yang berada di pusat kota Garut dan akibat pembungan limbah sembarangan kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

“Silahkan saja lihat langsung airnya hitam kotor dan bau busuk,  ini akibat semua perusahaan pengolahan penyamakan kulit membuang limbahnya  langsung kesungai Ciwalen”, Tuturbya.

Warga Kelurahan Kota Weta meminta semua pohak terkait bertanggungjawab dan melakukan upaya normalisasi sungai Ciwalen yang telah tercemari oleh limbah pengolahan kulit Sukregang agar kembali normal.***Kus Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *