PERISTIWA

Aher dan Jamaah Haji Asal Jabar Aman dari Tragedi Mina

foto Istimewa Gubernur Jabar Ahmad Herywan dan Rombongan saat di Arafah
foto Istimewa Gubernur Jabar Ahmad Herywan dan Rombongan saat di Arafah

Gapura Bandung ,- Amirul Hajj jemaah haji asal Jawa Barat yang juga  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama rombongan jamaah dari perkemahan Maktab 69 memastikan diri selamat dari tragedi Mina. “Kami sekarang ada di tenda yang dikarantina, dan jauh dari lokasi,” kata Aher saap akrab Ahmad Heryawan melalui akun instagram resmi miliknya, Kamis, 24 September 2015.

Aher, mengatakan, rombongan maktabnya memasuki Mina melalui terowongan Muaisim, terowongan dengan jalur yang berbeda dengan lokasi insiden Mina di Jalan atau jalur  204 Mina.

“Kami mendapat jadwal menjalani ritual lempar Jumrah, empat jam sebelum terjadinya insiden jadi kejadian tersebut berada jauh dibelakang rombongan kami”, Tulisnya.

Menurut Aher, insiden tersebut diduga terjadi akibat jemaah yang berdesakan ditengah cuaca panas. Saat itu, temperatur mencapai 43 derajat Celcisu. “Saat desak-desakan terjadi pada suasana panas, kemungkinan jamaah kelelahan karena kekurangan air sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak,” Ungkapnya.

Aher yang didapuk menjadi Amirul Hajj jamaah haji asal Jawa Barat mengatakan, belum ada laporan jamaah haji asal Jawa Barat yang menjadi korban insiden itu. “Insya Allah tidak ada korban, sebab jalur 204 itu bukan jalur jamaah asal Indonesia,” Tegasnya.

Berikut keterangan lengkap Ahmad Heryawan di Akun Instagram miliknya

“Terkait musibah di Mina, Alhamdulillah kodisi kami dan rombongan aman. Insya Alloh tidak ada korban sebab jalur 204 itu bukan jalur jamaah asal Indonesia. Keterangan kepala Daker Makkah jalan tersebut bukan jalur jemaah Indonesia. meski demikian pihak konjen RI sudah ada di TKP dan di Rumah Sakit Mina RS. Makkah untuk memastikan ada tidaknya jamaah Indonesia yang jadi korban.

Meski belum mendapat kepastian secara persis dan final saat ini. sebab jamaah ada dibeberapa tempat dengan jumlah yang sagat banyak.

Kejadian dari sisi waktu dibelakang kami sekitar jam 11 siang dialan 204. kami dari perkemahan Indonesia maktab 69 masuk Mina melalui terowongan muasim. suasaa sangat panas cuaca mencapai 43 derajat Celsius.

Semoga menjadi syuhada, sebab mereka sedang dalam posisi taat dan patuh pada Alloh SWT.

Alhamdulillah saya selalu membawa air yang cukup, sebab benda yang paling berharga saat jalan dicuaca panas adalah air. “Tutup Aher.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *