PERISTIWA

Ratusan Warga Banyuresmi Blokir Gerbang TPA Minta Ditutup

sampah tpa

Gapura Garut ,- Ratusa warga di Kecamatan Banyuresmi yang berada ditinggal di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Pasir Bajing, menggelar aksi memblokir pintu gerbang masuk ke lokasi tempat pembuangan sampah Kabupaten Garut tersebut, Selasa (21/7/2015).

Aksi ratusan warga dengan memblokir pintu gerbang masuk TPA tersebut dipicu atas kekesalan warga akibat polusi yang ditimbulkan dari tempat pembuangan sampah semakin parah dirasakan mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Warga mengeluh polusi yang timbul dari TPA Pasirbajing menjelang dan pasca Lebaran jauh lebih parah dari hari-hari sebelumnya. Hal ini dikarenakan tumpukan sampah jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Berdasarkan pemantauan dilapangan, ratusan warga yang menggelar aksi blokir jalan menuju TPA Pasirbajing ini berasal dari beberapa kampung yang tersebar di tiga  desa di Kecamatan Banyuresmi. Mereka merupakan warga Kampung Leuweungtiis, Meuleuncing, Babakan Aun, Pasirbajing, Urug, Pasirleunca, Warungpeuteuy, Lempong, Andir, Salagedang, Parabon, dan Cileungsing.

Dalam aksinya, warga bukan hanya memblokir jalan menuju kawasan TPA Pasirbajing, tapi mencegat semua truk pengangkut sampah yang hendak menuju TPA Pasirbajing. Mereka juga memaksa agar sampah ditumpahkan di sekitar gerbang.

Akibatnya, gerbang menuju kawasan TPA Pasirbajing tertutup tumpukan sampah sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Marni, 45, salah seorang warga Leuweungtiis yang sehari-sehari berkebun di kawasan sekitar TPA Pasirbajing, mengaku merasakan dampak langsung dari adanya polusi dari tempat pembuangan sampah tersebut.

Dia selama ini sering merasakan sesak napas dan batuk akibat bau tidak sedap yang terhirup dari tumpukan sampah. Apalagi jika sampah mulai di bakar di malam hari, polusi yang dirasakannya kian parah.

“Sekarang mah polusinya kian parah sehingga saya dan juga warga lainnya yang biasa beraktivitas di sekitar sini tak kuat lagi. Kami sering sekali merasakan sesak napas dan batuk-batuk,” tutur Marni kemarin.

Dengan alasan itu, Marni serta warga lainnya meminta agar TPA pasirbajing segera ditutup dan tidak lagi digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Jika tidak segera ditutup, warga khawatir dampak yang mereka rasakan akan semakin parah yaitu mengganggu kesehatan mereka.

“Kami meminta TPA Pasirbajing ini ditutup total dan jangan di gunakan sebagai tempat pembuangan sampah lagi,” katanya.

Senada dengannya Bihom Saepudin (35), tokoh pemuda setempat yang juga perwakilan dari IPABA (Ikatan Pemuda Pasir Bajing), dengan tegas meminta pemerintah segera mengatasi permasalah sampah di kawasan itu.

“Pemerintah kabupaten Garut sebaiknya sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan ini. Coba bayangkan, setiap hari sampah di Kabupaten Garut di buang ke sini sehingga sudah sangat menggunung. Parahnya lagi, tumpukan sampah itu menimbulkan polusi yang bukan hanya membuat warga tidak nyaman akan tetapi juga menbimbulkan banyak penyakit,”Ungkapnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *