PERISTIWA

Duuh…Ganguan Jiwa Otong Dikerangkeng Besi

Nih dia kondisi Otong yang harus menghabiskan hari-harinya didalam kerangkeng besi seukuran badannya, foto Dedi Kuswandi
Nih dia kondisi Otong yang harus menghabiskan hari-harinya didalam kerangkeng besi seukuran badannya, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis,- Kondisinya terlihat sangat memprihatinkan, pria bernama Dedi Supriadi (47) ini biasa disapa Otong, adalah warga Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sudah hampir tiga tahun terakhir, Otong harus menghabiskan hari-harinya dengan menempati sebuah Kotak yang terbuat dari jeruji besi seukuran badannya yang ditempatkan diluar rumah.

Selama itu pula, Otong belum pernah merasakan leluasa bergerak dan hanya duduk di dalam kurungan besi  tersebut tak ubahnya seekor binatang yang sengaja dikerangkeng pemiliknya, makanpun cukup dengan nasi tanpa lauk-pauk yang dibungkus daun pisang.

Bukan tanpa alasan memang, kondisi Dedi alis Otong ini kenapa dikerangkeng jeruji besi karena pihak keluarga semuanya telah sepakat untuk melakukan hal itu menyusul penyakit gangguan jiwa yang dialaminya membuat kondisi Otong terus mengamuk dan merusak berbagai fasilitas milik warga bahkan dinilai cukup membahayakan bagi warga sekitarnya.

Menurut Icih ibu kandungnya, gangguan jiwa yang dialami Otong semenjak dirinya berumur 24 tahun, saat itu tidak diketahui penyebabnya tiba-tiba saja otong menjadi berubah sikap seperti yang depresi dan kemudian berubah menjadi galak dan uring-uringan.

“Sejak saat itu kami merasa si Otong ini sudah tidak waras lagi karena menjadi lupa segalanya dan sering mengamuk serta merusak apa yang ditemuinya”. Kata Icih dengan mata berkaca-kaca menahan kesedihan saat ditemui, Jumat (15/5/2015).

Icih menambahkan segala upaya telah dilakukan dirinya untuk kesembuhan Otong, namun hingga saat ini meski sudah menghabiskan banyak biaya dia tidak kunjung sembuh.

“Kami sudah hampir menyerah segala cara untuk mengobat Otong sudah dilakukan, namun sampai saat ini tidak juga sembuh”, Ucapnya.

Kini pihak keluarga berharap pemerintah Kabupaten Ciamis khususnya Dinas kesehatan dapat memeriksa dan mengobati penyakit kejiwaan yang dialami anak ketiga dari 6 bersaudara tersebut.

Kepala Desa Buniseuri Rusmana juga mengamini keinginan pihak orang tua Otong, pihaknya mengaku sangat prihatin dengan kondisi warganya yang mengidap gangguan kejiwaan tersebut.

“Pihak keluarga memang sangat terpaksa mengkrangken terhadap Otong karena tdak ada cara lain lagi setelah berusaha berobat kesana kemari dengan menghabiskan biaya yang besar juga tidak ada hasilnya”. Paparnya.

Menurut Rusmana kerangkeng besi yang sempit itu bagaimanapun sangat tidak layak menjadi tempat bagi pengidap penyakit kejiwaan yang membutuhkan pengobatan secara memadai.

“Kami berharap pihak Dinas kesehatan Ciamis segera turun tangan memeriksa dan mengobati penderita kejiwaan ini yang membutuhkan pengobatan medis”. Ucapnya.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *