PERISTIWA

Akibat Longsor, Sebuah Rumah Menggantung terancam Ambruk

Rumah milik Neneng tampak menggantung setelah bagian halamannya tergerus longsor, foto Kus
Rumah milik Neneng tampak menggantung setelah bagian halamannya tergerus longsor, foto Kus

Gapura Garut ,- Hujan deras yang terus mengguyur setiap menjelang sore hingga malam hari dikecamatan leles dan sekitarnya mengakibatkan tanah tebing yang berada dibibir  sungai Cigunung Agung,   longsor sepanjang 45 meter dengan  ketinggian sekitar 3 meter.

Titik longsoran tanah yang tersapu banjir bandang sungai Cigunung Agung terletak  di Kampung Kalintang Rt 6/4, Desa Dano, Kecamatan Leles, kabupaten Garut,  Selasa (17 /3 2015) sekitar pulul 17.30 WIB  Sore.

Menurut Pjs Kepala Desa Dano Asep Tatang Supriatna mengatakan, akibat kejadian tersebut  sebuah rumah  milik Neneng ( 25) yang berukuran   4 x 6 dan bangunan Mesjid Alfurqon terancam  ambruk jika tergusur longsor susulan.

“kondisinya memang mengkhawatirkan, sehingga untuk sementara penghuni rumah di ungsikan ke rumah tetangga dan suadaranya yang aman karena takut hujan kembali mengguyur sungai meluap kemudian memicu longsoran lagi bisa ambruk rumahnya”. Kata Tatang.

Menurutnya, warga masyarakat Desa  Dano yang berdekatan denga sungai Cigunung Agung dihimbau untuk berhati hati karena saat ini  musim hujan masih terus mengguyur kawasan leles dan sekitarnya.

“Pokoknya warga sudah kami himbau agar berhati-hati dan waspada selalu, karena jika hujan terus turun, debit air  sungai Cigunung Agung terus meningkat dan   dihawatirkan akan terjadi banjir bandang susulan”, Tegasnya.

Sementara itu menurut Neneng warga  yang rumah nya nyaris ambrol mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 7.30 wib Rabu sore  saat hujan deras terus mengguyur kampungnya.

“tiba tiba ada suara gemeruh, saya dan keluarga juga sempat kaget ternyata pas melihat kebagian samping rumah tanahnya telah  longsor, saya dan keluarga  langsung  keluar karena takut terbawa banjir bandang”, Ungkapnya.

Neneng mengaku hingga kini dirinya dan keluarga belum berani menempati kembali rumahnya karena khawatir rumahnya ambruk karena bagian depannya sudah dalam poisis menggantung.

“Saya masih takut, semoga saja bagian pinggir sungai yang longsor dapat segera diperbaiki”. Imbuhnya.***Kus Markuseu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *