PERISTIWA

Kualitas Raskin Jelek, PMII Kota Banjar Geruduk Gudang Bulog

Sejumlah perwakilan mahasiswa PMII saat berdialog dengan Bulog Kota Banjar, foto hermanto
Sejumlah perwakilan mahasiswa PMII saat berdialog dengan Bulog Kota Banjar, foto hermanto

Gapura Kota Banjar ,- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar,  mendatangi kantor gudang bulog setempat. Para aktifis Mahasiswa trsebut mempertanyakan kondisi Raskin kepada pihak bulog.

Mereka mengaku kesal karena beras miskin  yang diterima oleh masyarakat dinilai tidak layak konsumsi. Selain itu, mereka pun meminta pertanggungjawaban kepada pihak bulog.

Menurut Wahidan, perwakilan PMII mengatakan, kualitas raskin yang disalurkan kepada masyarakat melalui kelurahan maupun desa yang ada di kota Banjar, diketahui sangat memprihatinkan dan kualitasnya sangat jelek.

“Kami khawatir jika beras tersebut dikonsumsi nantinya malah jadi penyakit, berasnya berwarna lebam dan bau tidak sedap,”KataWahidan, Selasa (17/3/2015).

Wahidan menambahkan masyarakat di Banjar itu bukan ayam yang dapat seenaknya di kasih beras tidak layak konsumsi.

“Saya bersama rekan-rekan akan terus menyuarakannya, jika masalah ini tidak bisa diselesaikan, kami akan kembali lagi dan akan menggelar aksi yang lebih besar lagi”. tegasnya.

Sementara itu kepala Gudang Bulog Kota Banjar, Putra Panata menjelaskan jika memang beras miskin yang dibagikan kualitasnya jelek maka pihaknya mengupayakan akan menggantinya.

Namun Pranata mengatakan bahwa sebelum disalurkan ke desa-desa maupun kelurahan, di gudang bulog tersebut juga telah dilakukan pengecekkan terlebih dahulu.

“Sebelum di salurkan, disini ada pengecekan dulu, dan jika memang beras yang sudah diterima di desa atau kelurahan kualitasnya jelek, maka pihak desa atau kelurahan segera laporkan kepada kami dan jangan menandatangani berita acaranya dulu, kalau sudah ditandatangan berarti itu diluar tanggungjawab kami,”ungkapnya.

Putra menambahkan sejauh ini baru ada satu kelurahan yaitu kelurahan Muktisari yang telah mengembalikan sebanyak 65 karung Raskin karena kualitas jelek.

“Kami sangat yakin bahwa beras yang dibagikan ke masyarakat melalui desa ataupun kelurahan kualitasnya layak konsumsi, Kami juga manusia tidak mungkin sampai hati membagikan beras yang tidak layak konsumsi,”Pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *