PERISTIWA

Ini Dia Kata Teman-Teman Fahrudin Pendaki yang Sempat Hilang

Teman-teman Fahrudin saat mendaki Gunung Cikuray, hingga Fahrudin sempat dinyatakan hilang, Foto Wildan
Teman-teman Fahrudin saat mendaki Gunung Cikuray, hingga Fahrudin sempat dinyatakan hilang, Foto Wildan

Gapura Garut ,- Semua keluarga dan teman-teman satu rombongan dengan Fahrudin saat melakukan pendakian gunung Cikuray, mengaku senang setelah dikabarkan Fahrudin ditemukan selamat oleh Tim SAR yang melakukan pencarian sejak senin 23 Februari 2015.

“Saya heran kenapa bisa dia tertinggal. Padahal posisinya waktu pulang, Fahrudin ini berada di paling depan rombongan. Tugasnya tidak lain untuk memantau jalur yang akan kami ambil saat pulang. Tiba saatnya di sebuah persimpagan, antara jalur ke kiri dan ke kanan, dia menyuruh kami tidak mengikuti langkahnya. Kebetulan dia ambil ke kiri. Fahrudin waktu itu bilang agar kami ambil jalur kanan. Nanti dia susuri jalur itu karena di depan, dua jalan tersebut akan bertemu karena ada lagi persimpangan. Katanya kami akan ketemu di sana,” Tutur  Salam, teman satu rombongan dengan Fahrudin, saat menceritakan kisah perjalanya turun dari pendakian bersama Fahrudin, Selasa (24/2/2015).

Menurut Salam, mereka pun menuruti apa yang disampaikan Fahrudin. Setibanya di persimpangan, delapan orang rombongan ini sempat menunggunya.

“Tapi karena Fahrudin yang ditunggu tak juga datang, kami pun berpikir jangan-jangan dia sudah ada di depan duluan. Sebab tadinya posisi kami dengannya hanya terpaut jarak beberapa meter saja, tidak jauh. Kabut tebal pun datang dan menutupi jarak pandang kami. Setelah itu, kami semua memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke base camp di kawasan pemancar,” jelasnya.

Setibanya di base camp, mereka benar-benar menyadari bila Fahrudin telah tertinggal. Mereka pun kesulitan untuk mengontaknya karena sewaktu di puncak, Fahrudin menitipkan handphone dan kamera ke salah satu teman dalam rombongan.

“Kami benar-benar lost contact. Sama sekali tidak bisa menghubungi. Sempat kami cari lagi ke atas saat cuaca terang namun nihil. Saat itulah, kami memutuskan untuk mengabari seluruh kawan dari kelompok pecinta alam di Jakarta, berikut keluarga, bila Fahrudin hilang. Tim SAR pun kami coba hubungi untuk meminta bantuan saat Fahrudin benar-benar hilang,” kata Iman, teman satu rombongan Fahrudin yang lain menambahkan.

Proses pencarian pun dimulai. Tim pencari gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, kepolisian, kelompok pecinta alam, hingga petugas kecamatan pun dilakukan sejak Senin malam dan kembali dilanjutkan intensif di Selasa pagi.

Pencarian difokuskan di kawasan Puncak Bohong, sebuah tempat ketika rombongan pendaki ini bersama Fahrudin untuk yang terakhir kalinya. Pada akhirnya, tepat pada pukul 12.00 WIB siang, mereka menemukan Fahrudin dalam keadaan hidup tersesat agak menyimpang ke jalur kanan, atau arah menuju Kecamatan Salawu.

“Tim mencoba memapahnya pulang dari puncak. Dia harus dilarikan ke instalasi medis karena keadaannya lemah,” tandas Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, TB Agus.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *