PERISTIWA

Anggota Keluarga Bertakbir Mendengar Kabar Fahrudin Ditemukan Selamat

Tim SAR di Kaki Gunung Cikuray saat operasi pencarian Fahrudin pendaki yang sempat hilang, fotoWildan
Tim SAR di Kaki Gunung Cikuray saat operasi pencarian Fahrudin pendaki yang sempat hilang, fotoWildan

Gapura Garut ,– Abdurahman Wahid (30) Kakak kandung dari Fahrudin (24) pendaki yang sempata dilaporkan hilang seketika langsung meneriakan takbir begitu mendengar kabar adiknya, telah ditemukan dalam kondisi selamat.

Bukan hanya Wahid, kedua anggota keluarga lainnya serta para teman dan rekan korban  yang datang ke Garut juga ikut menyampaikan rasa syukurnya secara spontan.

Mereka datang jauh-jauh dari Jakarta ke Gunung Cikuray untuk memastikan langsung kabar Fahrudin. Namun meski telah mendengar keadaannya selamat, mereka belum berani menyampaikan langsung ke pihak keluarga besar di Gang Mawar Nomor 73 RT 03/11, Keluarahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Mereka belum mengabari keluarga di jakarta karena memang belum bertemu langsung dengan korban karena tim evakuasi membawa Fahrudin mengggunakan jaur evakusi yang lain tidak melalui rute pemancar yang dijadikan base camp ppencarian selama ini.

“Alhamdulillah, saya lega saat tim SAR yang melakukan upaya pencarian, mengabari kondisi adik saya selamat saat ditemukan,” kata Wahid, Selasa (24/2/2015).

Tidak hanya pihak keluarga, sejumlah teman-teman Fahrudin dari beberapa kelompok pecinta alam sewaktu kuliah dan SMA, juga turut ikut datang. Bersama anggota keluarga, sebagian dari mereka mereka menunggu proses evakuasi yang dilakukan tim pencari gabungan di sejumlah kios kawasan pemancar.

“Kami datang ke sini malam hari pada Senin petang kemarin. Begitu dapat kabar Fahrudin hilang, kami semua bersiap-siap untuk ikut ke Garut. Ini kami lakukan sebagai rasa solidaritas,” tutur Arkom (26), teman SMA Fahrudin.

Menurut dia, Fahrudin telah terbiasa menjadi anggota pecinta alam sejak duduk di bangku kelas 1 SMA. Sekolah tempat mereka menimba ilmu dahulu adalah SMA 98 Jakarta.

“Saya dan Fahrudin sejak dulu memang sudah terbiasa mendaki gunung. Belum lagi waktu dia kuliah, dia juga ikut Mapala. Sampai lulus dan bekerja pun dia masih melakukan hobinya mendaki gunung,” ujarnya.

Pada Sabtu 21 Februari 2015 lalu, Fahrudin bersama kedelapan temannya mendaki Gunung Cikuray, di Kecamatan Cilawu, Garut. Mereka yang ikut bersamanya adalah Sefri (23), Ikhsan Utama (25), Muhammad Fadli (21), Dwi Muhammad (25), Satrio (19), Ali (24), Salam Kencana (20), dan Iman Gema (21).

Dia dinyatakan hilang ketika rombongan ini hendak menuruni gunung tertinggi di Kabupaten Garut ini pada Minggu 24 Februari 2015. Delapan temannya tersebut tiba lebih dahulu di base camp sekira pukul 14.30 WIB.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *