PERISTIWA

Cuaca Buruk, Akses Pendakian di Gunung Guntur Harus Ditutup

Gunung Guntur Garut, Foto Istimewa
Gunung Guntur Garut, Foto Istimewa

Gapura Garut ,- Akses menuju kawasan Gunung Guntur disarankan untuk ditutup sementara. Masukan ini muncul setelah cuaca buruk beberapa kali terjadi di gunung api tersebut.

Penutupan terutama diberlakukan bagi setiap kegiatan pendakian dan perkemahan yang akhir-akhir ini marak dilakukan di kawasan gunung. Danramil 1111 Tarogong Kepten Infanteri Sutopo mengatakan, jika kegiatan pendakian dan berkemah tetap dibiarkan pada saat cuaca buruk seperti saat ini, maka bisa membahayakan keselamatan jiwa.

“Kondisi cuaca yang akhir-akhir ini kurang begitu bersahabat bahkan bisa dibilang ekstrim, tentu bisa mengancam keselamatan siapa saja, terutama mereka yang melakukan aktivitas pendakian atau perkemahan. Sebelum terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka kami minta pihak terkait untuk sementara menutup kawasan Gunung Guntur untuk berbagai kegiatan,” kata Sutopo, kemarin.

Salah satu contoh kasus dampak cuaca buruk di Gunung Guntur adalah saat enam pendaki asal Jakarta dan Depok tersambar petir beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, peristiwa pendaki yang tersesat pun seringkali terjadi.

“Kejadian itu haruslah dijadikan peringatan dan dipahami, bahwa aktivitas pendakian atau perkemahan yang dilakukan dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini sangatlah mengandung resiko. Tentunya harus menjadi perhatian berbagai kalangan, baik pihak pengelola kawasan, pemerintah, maupun masyarakat penggemar pendakian dan perkemahan,” ungkapnya.

Untuk menindaklanjuti harapannya terkait penutupan sementara akses menuju kawasan Gunung Guntur ini, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan rapat dengan jajaran Muspika Kecamatan Tarogong lainnya. Selanjutnya, permintaan tersebut akan disampaikan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Jawa Barat sebagai penanggung jawab kawasan.

“Penutupan sementara kawasan Gunung Guntur merupakan keputusan paling tepat untuk saat ini. Adapun terkait bentuk pelaksanaanya nanti di lapangan, kami akan berkoordinasi dengan unsur masyarakat yang biasa menjadi tempat lapornya para pendaki. Disana nanti mereka akan mendapatkan pejelasan kenapa tidak boleh naik ke kawasan gunung,” ujarnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *