PERISTIWA

Warga Resah, Tumpukan Limbah Kulit Menumpuk Dikaki Gunung Guntur

Tumpukan limbah kulit Sukaregang terus menggunung disembarang tempat
Tumpukan limbah kulit Sukaregang terus menggunung disembarang tempat

Gapura Garut ,- Tumpukan limbah kulit di sekitar kawasan kaki Gunung Guntur dikeluhkan warga. Mereka mengeluh karena tumpukan limbah kulit ini menimbulkan bau yang tidak sedap.

Akibatnya, warga yang berdomisili di kawasan kaki Gunung Guntur, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, khawatir bau yang tidak sedap tersebut bisa berdampak pada kesehatan mereka. Terlebih, tumpukan limbah kulit ini bercampur dengan sampah yang dibuang sembarangan.

“Kami merasa terganggu karena jaraknya sangat dekat dengan rumah. Bau sekali,” kata seorang warga Kampung Dukuh, Desa Pasawahan, Ratih, 41, kemarin.

Tumpukan limbah bukan hanya terkumpul di satu titik saja, melainkan ada sebanyak empat titik lokasi. Dia dan warga lain pada awalnya tidak mengetahui bila di sekitar mereka tinggal ini ada tumpukan sampah dan limbah kulit.

“Kurang lebih sudah satu minggu bau tidak sedapnya terhirup. Saat itu kami belum tahu sumbernya dari mana. Awalnya warga tidak menghiraukan, tapi lama kelamaan baunya makin menyengat,” ungkapnya.

Warga pun akhirnya menemukan bila sumber bau tersebut berasal dari tumpukan sampah di beberapa titik lokasi.

“Seluruh warga sangat menyesalkan perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab ini. Dampak dari perbuatannya, sangat mengganggu karena terjadi polusi udara, polusi tanah, dan air. Jika hujan turun, baunya sangat menyengat. Air dari tumpukan sampah dan limbah itu mengalir ke permukiman dan membawa bau,” ujarnya.

Sementara itu, Danramil Tarogong Kapten Infanteri Sutopo membenarkan adanya tumpukan limbah dan sampah ini. Menurutnya, tumpukan sampah dan limbah kulit itu terdapat di empat titik yang merupakan kawasan bekas penggalian pasir.

“Lokasi pembuangannya terletak di Blok Legok Jambu, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogongkaler,” katanya.

Menurut Sutopo, tumpukan sampah dan limbah kulit itu ditemukan beberapa hari lalu. Diduga, pembuangannya dilakukan pada malam hari dengan menggunakan mobil bak terbuka atau truk.

“Yang menjadi masalah, lahan di kawsan tersebut bukanlah tempat pembuangan sampah atau limbah kulit. Tempat pembuangan sampah kan sudah disediakan di daerah Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi,” ucap Sutopo.

Dia sepakat bila pembuangan sampah di lokasi tersebut merupakan bentuk dari pencemaran lingkungan. Hingga kini, belum diketahui siapa orang yang nekat membuang limbah ini di kawasan itu.

Terpisah, Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Jawa Barat BKSDA Garut Toni Ramdani, menyatakan belum mengetahui terkait adanya limbah kulit dan sampah yang dibuang di kawasan kaki Gunung Guntur ini.

“Blok Legok Jambu memang merupakan kawasan wilayah BKSDA karena masuk daerah konservasi. Namun karena sangat luas, sehingga tak mudah untuk kami mengawasinya,” ucapnya.

BKSDA, tambah dia, akan segera mengirimkan petugas untuk melakukan peninjauan, sekaligus penelusuran ke lokasi yang digunakan untuk membuang sampah dan limbah kulit tersebut.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *