PERISTIWA

Duuh…Banyak Warga Miskin di Cisompet Tidak Kebagian Dana PSKS

Nnek hadsih (70) warga miskin di Cisompet yang tidak kebagian PSKS, foto TG
Nenek hadsih (70) warga miskin di Cisompet yang tidak kebagian PSKS, foto TG

Gapura Garut ,- Sekitar 50 orang bahkan lebih warga miskin di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diketahui tidak menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Kepastian tidak menermanya dan Kompensasi kenaikan harga BBM tersebut, menyusul sejumlah warga miskin yang pernah didata oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) dan aparat desa, namun sejauh ini dana kompensa itu belum juga mereka terima.

Dua orang janda lanjut usia dan hidup sebatang kara di gubuk yang memprihatinkan adalah dari puluhan warga miskin di Kecamatan Cisompet yang belum kebagian dana PSKS tersebut. Mereka adalah Hadsih, 70, dan Entin, 68, warga Kampung Jatisari, Desa Jatisari.

Kedua lansia tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, hanya mengandalkan belas kasihan dari para tetangga dan Pemerintah Desa Jatisari. Ironisnya meski hidup sangat memprihatinkan, namun keduanya tidak terdaftar sebagai penerima dana PSKS.

“Semenjak suami meninggal beberapa tahun lalu, saya hanya bisa pasrah. Tiga anak-anak saya yang menjadi tumpuan harapan pun pergi tidak ada kabar,” tutur Entin, saat dijumpai Jumat (12/12/2014).

Keluhan yang sama juga disampaikan Hadsih. Nenek renta ini juga harus hidup miskin seorang diri setelah lima tahun ditinggal mati oleh suaminya.

“Dulu saya sempat bekerja menjadi buruh tani dan cuci. Namun karena kondisi mata saya yang rabun semakin parah, saya berhenti. Untuk hidup sehari-hari, alhamdulillah ada beras pemberian dari pemerintah desa,” Tutrnya.

Baik Entin dan Hadsih, mereka berdua sama-sama menempati rumah bilik panggung yang luasnya tidak lebih dari ukuran 3×4 meter di kampung tersebut. Sementara itu, seorang tetangga Hadsih, Amah, 55, mengaku iba dengan kondisi yang dialami oleh dua lansia miskin tersebut.

“Sebenarnya saya juga hidup serba kekurangan. Namun kalau dibandingkan dengan Mak Hadsih dan Mak Entin, jelas mereka berdua sangat kekurangan. Sudah hidup sebatang kara, mereka tidak lagi memiliki tenaga untuk mencari nafkah. Makanya kalau kami ada rezeki lebih, pasti kami memberi mereka. Biasanya makanan alakadarnya kami kasih,” ungkapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi ,Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Desa Jatisari, Asep, membenarkan bila di desanya terdapat puluhan warga miskin yang tidak mendapat bantuan PSKS. Dia mengaku pemerintah desa telah mencoba memasukan nama-nama mereka ke dalam daftar penerima, namun belum juga terwujud hingga kini.

“memang masih ada warga miskin yang belum kebagian. Diantaranya memang adalah dua orang janda lansia, yaitu Hadsih dan Entin,” katanya.

Asep menduga, kondisi yang dialami puluhan warga miskin ini disebabkan karena adanya kesalahan pendataan yang dilakukan oleh para petugas BPS.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *