PENDIDIKAN PERISTIWA

Bangunan Madrasah Terendam, Ratusan Santri Persis Cikajang Diliburkan

Bangunan Pesantren Persis Cikajang liburkan Kegiatan belajar mengajar karena ruang kelas terendam banjir, Rabu (10/12/2014) foto jmb
Bangunan Pesantren Persis Cikajang liburkan Kegiatan belajar mengajar karena ruang kelas terendam banjir, Rabu (10/12/2014) foto jmb

Gapura Garut, Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Cikajang Garut, Jawa Barat, mengakibatkan ratusan santri Madrasah Al–Itihad Pesantren Persatuan Isalam (Persis) Cikajang, terpaksa harus diliburkan dan para santrinya terpaksa bergotong royong membersihkan puing-puing dan lumpur sisa luapan banjir yang merendam bangunan pesantren tersebut.

Ratusan santri itu seharusnya hari Rabu (10/12/2014) ini, masih melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS), namun karena kondisi ruang kelas tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan belajar mengajar, terpaksa ditunda dan diundur hingga ruang kelasnya bisa kembali digunakan.

Ratusan santri Madrasah Persis tersebut berusaha bergotong royong membersihkan ruang kelas yang biasa mereka gunakan untuk kegiatan belajar.

Menurut Devi Yudimas salah seorang Pengajar madrasah tersebut mengatakan, saat ini seluruh siswa atau santri sedang membersihkan ruang kelas dan mebeler yang terkena banjir serta berusaha membersihkan lumpur yang memenuhi ruang kelas mereka.

“Anak-anak santri kami sedang bergotong royong membersihkan sisa sisa luapan air dan memunguti barang-barang yang tersisa, karena perlengkapan lainnya seperti buku dan alat-alat tulis sudah tidak ada yang bisa dipakai lagi karena rusak terendam dan hilang terbawa hanyut arus air”. Kata Devi, Rabu (10/12/2014).

Menurutnya, Banjir bandang yang telah merendam bangunan madrasah Persis tersebut sempat meredam hingga setinggi dua meter .

“Airnya cukup besar sehingga mebeler dan peralatan belajar mengajar rusak dan sebagiannya tidak bisa digunakan lagi”. Ungkapnya.

Sementara itu menurut Yudi salah seorang santri Madrasah tersebut mengatakan mereka para siswa memilih untuk melakukan kegiatan bersih-bersih karena kegiatan belajar mengajar termasuk pelaksanaan Ujian akhir Semester ditunda pelaksanaanya.

“Kami hany melakukan kegiatan bersih-bersih aja sekarang tidak ada kegiatan belajar dan sekolah juga diliburkan untuk sementara waktu”. Ungkapnya.

Yudi juga mengaku masih merasa khawatir ada banjir susulan bila terjadi hujan besar lagi, karena tanggul di belakang sekolah sudah jebol.

“Kami masih takut ada banjir lagi karena tanggul sungai dibelakang sekolah sudah jebol jadi kalau ada air besar lagi akan masuk lagi sekolah kami”, tuturnya.

Jumlah seluruh ruang kelas di Madrasah Pesantren Persis yang mengalami kerusakan akibat terendam banjir bandang tersebut mencapai 19 ruang kelas, namun karena bangunan berlantai dua yang terendam air hanya ruangan di lantai bawah.

Menurut Ust. Ismail Ketua Yayasan Al-Itihad yang juga Mudirul’Am Madrasah Persis tersebut mengatakan, jumlah santrinya sebanyak 657 orang dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan madrasah Aliyah atau Muallimien

“untuk santri Ibtidaiyah masih menjalankan uas dan terpaksa kami titipkan menumpang di sekolah lain sedangkan untuk santritingkat Tsanawiyah dan Aliyah terpaksa kami liburkan dan mereka bergotong royong membersihkan ruang kelas mereka” Kata Ismail

Ismail menambahkan, pihak Pesantren saat ini berharap segera dapat memulihkan kegiatan belajar mengajar agar para santri tidak ketinggalan pelajaran mereka terutama bagi yang sedang melaksanakan ujian akhir semester.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *