PERISTIWA

Duuh… Korban Meninggal Miras Oplosan di Garut Jadi 14 Orang

Salah satu Korban miras oplosan  masih kritis mendapatkan perawatan edis di IGD RSUD Dokter Slamet Garut, Selasa (2/12/2014),Foto jmb
Salah satu Korban miras oplosan masih kritis mendapatkan perawatan edis di IGD RSUD Dokter Slamet Garut, Selasa (2/12/2014),Foto jmb

Gapura Garut, Bertambah lagi, korban miras oplosan Cherrybelle terus merenggut nyawa yang mengkonsumsinya. Kini giliran  Firman (30), warga Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 24.00 WIB di Insatalasi Gawat Darurat  RSUD dokter Slamet Garut.

Nyawa Firman tidak tertolong lagi setelah mendapatkan perawatan medis  dari  petugas di  IGD RSUD dr Slamet Garut.  Firnan masuk ke IGD RSUD Garut pada Rabu 3 Desember 2014 sekitar pukul 14.00 WIB.

“Kami sudah berupaya keras, namun nyawanya tak tertolong. Selain itu, tadi malam ada enam korban lain yang juga datang berurutan dalam kondisi kritis ke IGD pukul 22.00 WIB hingga subuh tadi,” kata Asep Roni Irianto, petugas medis IGD RSUD dr Slamet Garut, saat dihubungi Kamis (4/12/2014).

Berdasarkan informasi sementara yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, tiga dari enam korban yang baru datang ini juga dilaporkan meninggal dunia. Sementara tiga lainnya masih menjalani perawatan intensif.

“Kami masih melakukan observasi kepada para korban yang kritis ini,” ujarnya.

Tiga korban yang baru datang dan dinyatakan meninggal adalah Taryana (24) warga Kecamatan Sucinaraja, Engkus (26) warga Kecamatan Leles, dan Egi (20) warga Kecamatan Wanaraja. Sementara tiga korban yang kritis adalah Deden (26) warga Kecamatan Leles, Moch Yanwar (22) warga Kecamatan Leles, dan Irfan (19) warga Kecamatan Wanaraja.

“Taryana masuk IGD jam 23.00 WIB dan meninggal pukul 24.00 WIB. Engkus masuk IGD pukul 24.00 WIB dan meninggal pukul 02.25 WIB. Sementara Egi masuk pukul 01.15 WIB dan meninggal pukul 02.30 WIB,” sebutnya.

Sedangkan Deden dilarikan ke IGD pukul 01.00 WIB, Moch Yanwar masuk pukul 05.00 WIB dan Irfan masuk pukul 06.00 WIB.

“Mereka bertiga ini masih ditangani dan dicoba dibersihkan pencernaannya. Kondisi kesehatannya memprihatinkan,” jelasnya.

Meski belum dipastikan, seluruh gejala yang dialami para korban memiliki kesamaan, yakni intoxicasi alcohol dengan ciri penderita muntah-muntah dan kejang akibat miras oplosan. Dengan demikian, pada Rabu malam hingga Kamis dini hari, korban meninggal dalam kasus miras oplosan ini sebanyak empat orang.

Bila ditotal dengan korban yang tewas pada beberapa hari sebelumnya menjadi 14 orang. Para korban tewas ini adalah Sudar (15) warga Sukaregang, Kecamatan Garut Kota; Ripal (18) warga Sukaresmi, Kecamatan Bayongbong; Asep (23) warga Sindangwargi, Kecamamatan Tarogong Kaler; Budiman (24) warga Kecamatan Garut Kota; Dani (23) warga Kecamatan Garut Kota; Yanyan (24) warga Kecamatan Garut Kota; Sobar (25) warga Kecamatan Garut Kota; Andri (19) warga Kecamatan Bungbulang; Erwin (20) warga Kecamatan Garut Kota; Denis (22) warga Kecamatan Cibatu; Firman (30) warga Cinunuk Kecamatan Wanaraja; Taryana (24) warga Kecamatan Sucinaraja, Engkus (26) warga Kecamatan Leles, dan Egi (20) warga Kecamatan Wanaraja.

Sementara korban yang masih hidup dan masih dirawat total tercatat lima orang. Dua diantara kelima korban ini adalah Roni (19) dan Romi (17), warga Kecamatan Garut Kota.

“Kedua kakak beradik itu dalam perawatan masa pemulihan di ruang perawatan rawat inap. Sementara yang tiga lagi masih kritis di IGD,” tandasnya.

Sementara itu hingga berita ini dilansir diduga masih banyak korban yang sempat mengkonsumsi miras oplosan maut tersebut.

Sejauh ini pihak Kepolisian setempat belum memberikan pernyataan resminya terkait peristiwa nahas yang dialami belasan warga usai mengkonsumsi miras oplosan jenis Cherrybelle yang diperoleh dari warung-warung jamu disekitar kawasn terminal Guntur Garut.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *