PERISTIWA

Banyak Penjual Miras, Warga Terminal Guntur Garut Resah

Warung penjual miras oplosan disegel polisi dipasang Garis Polisi.
Warung penjual miras oplosan disegel polisi dipasang Garis Polisi.

Gapura Garut ,- Peredaran miras dikawasna terminal guntur Ciawitali Garut, Jawa Barat sejak lama sudah sangat meresahkan warga. Bahkan pihak petugas kepolisian sudah seringkali melakukan rajia diseputar kawasan tersebut, namun para pelaku penjulan miras tersebut selalu main kucing-kucingan dengan pihak petugas saat dilakukan razia.

Wakapolres Garut Kompol Irfan Nurmansyah mengatakan pihak petugas tidak henti-hentinya melakukan upaya razia minuman keras bahkan dalam beberapa hari tarakhir telah menyita ratusan botol miras dari berbagai tempat di Garut.

“Kami terus melakukan razia minuman keras, bahkan dalam satu pekan ini menapatkan 241 lebih botol minuman keras, bahkan pada bulan juli lalu kita telah memusnahkan lebih dari 26 ribu botol miras”, Kata Irfan diMapolres Garut, Kamis (4/12/2014).

Terkait dengan miras oplosan maut  yang merenggut banyak nyawa melayang, Wakapolres Irfan belum dapat menyimpulkan berasal dari mana miras oplosan tersebut.

“Kami belum berani menyimpulkan miras oplosan tersebut berasal dari terminal atau mana-mananya karena kami masih terus melakukan pengembangan penyidikan”. Tegasnya.

Sementara itu, warga sekitar Terminal Guntur  mengaku geram terutama kepada pemilik kios penjual miras oplosan yang berada di terminal. Warga makin resah menyusul banyaknya korban meninggal akibat miras oplosan Cherrybelle yang dijual di salah satu kios ada diterminal tersebut.

“Kami warga sini menjadi terbawa-bawa jadinya. Padahal kami tidak pernah ikut membeli apalagi sampai meminum miras,” ujar Ihsan (30), warga sekitar Terminal Guntur, Kamis (4/12/2014).

Menurut Ihsan sejauh ini, para sopir dan setiap orang yang biasa mencari nafkah di sekitar terminal menjadi terbawa-bawa  bercitra buruk akibat merebaknya kasus ini.

“Gara-gara kios itu, nama kami ikut rusak. Sudah ada orang yang mengira kami suka mabuk-mabukan,” keluhnya.

Senada dengannya, Hamid (42), salah seorang pedagang asongan diterminal, mengaku kesal dengan ulah penjual miras oplosan tersebut, namun ia mengaku tidak  mengenal siapa pemilik kios yang kini dikabarkan telah diamankan oleh pihak kepolisian.

“Dia bukan orang sini. Enggak tahu orang mana. Saya tidak tahu apa yang dia jual. Tahu-tahu ramai ada banyak yang meninggal gara-gara miras, lalu kemarin polisi menyegel kios itu,” Ungkapnya.

Hamid menambahkan, kios tersebut sudah tutup dan dalam keadaan digembok sejak Selasa 2 Desember 2014. Penyegelan oleh polisi dilakukan karena para korban miras oplosan di Kabupaten Garut diduga sempat membeli miras di kios tersebut.

Kios tersebut merupakan salah satu dari deretan warung yang berjejer di kawasan tempat pemberangkatan bus. Garis polisi berwarna kuning, dipasang melintang di bagian pintu dan jendela kios. diduga kios penjual miras tersebut bukan hanya itu satu-satunya melainkan ada sejumlah kios lainnya yang berkedok penjual jamu juga seringkali menjual minuman keras.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *