PERISTIWA

Aktifis PMII Banjar Dipukuli Petugas Keamanan Saat Demo Kenaikan BBM

Gapura Kota Banjar ,- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (18/11/2014) siang, menggelar aksi unjukrasa menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Kota Banjar dan Kantor Setda Pemeritah Kota Banjar.Puluhan mahasiswa ini berorasi mengecam kebijakan pemerintahan Jokowi-Jk yang menaikkan harga BBM. Mahasiswa pendemo menilai dengan kenaikan BBM ini hanya akan membebani rakyat kecil, oleh sebab itu mereka meminta semua wakil rakyat, menolak kenaikkan harga BBM .

“Semua anggota DPRD Banjar harus temui kami, dan ingat anggota dewan harus mementingkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi,”teriaknya.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa ini sempat menyandra sebuah mobil dinas milik anggota DPRD kota Banjar. Namun petugas mengamankannya hingga akhirnya para mahasiswa ini melepaskan mobil tersebut.

Setelah puas, mahasiswa kemudian membubarkan diri dan selanjutnya berjalan menuju SPBU Parungsari, disana, para mahasiswa ini menggelar sholat ghoib di tengah jalan raya dengan melambangkan matinya pemerintahan Jokowi-Jk, ulah para mahasiswa tersebut tak urung mambuat macet arus lalu lintas dikawasan itu.

Dari SPBU Parungsari, para mahasiswa ini selanjutnya menuju ke kantor Setda Banjar, disana mereka pun menyampaikan orasi dengan tuntutan yang sama.

Di depan kantor setda, demo tersebut sempat terjadi aksi saling dorong antara petugas keamanan dan para pendemo, karena para pendemo ingin memasuki halaman kantor setda Banjar. Satu pendemo bahkan menjadi bulan-bulanan petugas saat ingin memasuki halaman Kantor Setda.

Melihat hal tersebut, para pendemo ini semakin marah karena teman mereka dipukuli aparat keamanan. “Aparat seharusnya melindungi, bukan memukuli kami,”teriak Wahidan, wakil ketua PMII kota Banjar.

Namun kericuhan dapat diredam, dan Kabag Ops Polresta Banjar meminta maaf atas gesekan yang sempat terjadi. usai puas menyampaikan tuntutannya melalui orasi, para pendemo ini pun akhirnya membubarkan diri.***Hermanto

Click here to Reply, Reply to all, or Forward

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *