HUKUM KRIMINAL PERISTIWA

Seorang Guru SD Tewas Mengenaskan di Landasan Pesawat TNI AU

Foto Korban Neti Sugiarti (20), warga Kampung Manisi RT 02 RW 06, Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk. Foto Istimewa
Foto Korban Neti Sugiarti (20), warga Kampung Manisi RT 02 RW 06, Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk. Foto Istimewa

Gapura Garut,– Nasib nahas menimpa salah seorang  guru  wanita yang ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di landasan pacu pesawat milik TNI AU, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Korban diidentifikasi sebagai seorang Guru SD bernama Neti Sugiarti (20) warga kampung Manisi RT 02, RW 06, Desa Pameungpeuk Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan.

Korban merupakan salah seorang pengajar  pada salah satu SD di wilayah Kecamatan Pameungpeuk ini diduga tewas karena dibunuh.

Jenazah wanita malang tersebut ditemukan oleh seorang peternak bernama Oong (50), yang tengah menggembalakan sapi di sebuah tanah kosong dekat landasan.

“Penggembala sapi itu menemukan jenazah korban sekitar pukul 13.00 WIB tadi siang. Tak lama, dia langsung melapor ke aparat kepolisian terdekat,” kata Sobur saat dihubungi, Senin petang (20/10/2014).

Menurut Sobur, awalnya sang  pemilik sapi ini sempat mengira korban sebagai seorang pengemis yang tengah tiduran di sekitar landasan. Namun saat didekati, korban telah tak bernyawa.

“Setelah dia cek, ternyata bukan pengemis. Sebab pakaian yang dikenakan korban bersih. Terlebih korban sudah meninggal dunia. Saat ditemukan, perempuan muda ini mengenakan celana jenas, kaos hitam, dan kerudung biru. Identitasnya juga ditemukan di sekitar korban. Dia merupakan warga Pameungpeuk yang sehari-harinya bertugas mengajar di salah satu SD dekat tempat tinggalnya,” ujarnya.

Adanya dugaan korban dibunuh juga muncul pada sejumlah luka lebam yang ditemukan di sekujur tubuhnya. Kemungkinan, korban dianiaya terlebih dahulu sebelum meninggal.

“Luka-luka yang dideritanya tampak seperti hantaman benda tumpul. Luka-luka lebam ini ditemukan pada bagian pipi, perut, leher, dan kaki kiri. Apakah korban juga sempat mengalami tindak kekerasan seksual, saya belum mengetahuinya. Agar memastikan penyebab kematiannya, jenazah yang tadinya sempat dibawa ke puskesmas, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi,” jelasnya.

Berdasarkan dari pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh dokter puskesmas, korban telah meninggal selama 12 jam lebih. Dengan demikian, guru SD ini diperkirakan telah tewas sejak Minggu 19 Oktober 2014 malam, bila waktu penemuan jenazahnya dikaitkan dengan detik korban menghembuskan nafas terakhir.

 “Bisa jadi hari Minggu malam korban tewas. Kondisi meninggalnya sudah 12 jam lebih soalnya,” katanya.

Hingga kini, aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan jenazah guru SD ini. Tim Reskrim Polres Garut pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Kami sedang dalam perjalanan untuk olah TKP ke lokasi penemuan jenazah. Kasus ini masih dalam penyelidikan,”Kata  Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi, saat dihubungi terpisah***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *