PERISTIWA

Razia di Perkebunan Batu Lawang, Pergoki Siswi Bolos Sekolah sedang Berpelukan

Petugas memergoki dua orang siswi bolos sekolah sedang berpelukan di tengah Perkebunan, Selasa (30/9/2014) foto Hermanto
Petugas memergoki dua orang siswi bolos sekolah sedang berpelukan di tengah Perkebunan, Selasa (30/9/2014) foto Hermanto

Gapura Kota Banjar -, Aparat gabungan dari Kepolisian Sektor  Pataruman bersama Aparat Desa Batu Lawang serta pihak Perkebunan Karet PTP Nusantara  VIII menggelar razia dikawasan perkebunan yang selama ini diduga seringkali dijadikan tempat berbuat kemaksiatan oleh sebagian kalangan anak muda Kota Banjar.

Razia ini digelar, menyusul banyaknya laporan dari warga masyarakat tentang maraknya perbuatan mesum yang dilakukan oleh para remaja di sekitaran perkebunan Karet Batulawang tersebut.

Kawasan Perkebunan karet milik PTP Nusantara VIII ini, sudah lama menjadi bahan gunjingan masyarakat sekitar, terutama warga masyarakat Batulawang yang sudah sangat gerah dengan maraknya kaula muda yang hilir mudik memasuki perkebunan untuk sengaja berbuat maksiat.

Selain para remaja yang berpasang-pasangan, dilokasi tersebut, juga diduga seringkali dijadikan tempat berpesta miras. Dugaan tersebut diperkuat oleh banyaknya botol mbekas minuman keras dari berbagai jenis yang dibuang sembarang disekitar kawasan perkebunan.

Dalam razia gabungan tersebut, petugas berhasil memergoki dua orang siswi yang tengah berduaan. Dua remaja putri yang masih lengkap menggunakan seragam sekolah ini, tengah asyik memandang indahnya pemandangan dari bukit “batu budug” dengan posisi sedang berangkulan.

Entah apa yang dilakukan dua remaja perempuan ini, namun petugas mencurigai  kedua anak berseragam sekolah menengah atas tersebut telah bolos sekolah karena arum jam pada saat razia digelar masih menunjukan pukul 10.30 WIB, yaitu masuk pada jam belajar disekolah.

Dede Iwa (43) seorang pekerja penyadap karet mengatakan, dirinya pernah memergoki sepasang remaja yang tengah melakukan perbuatan dewasa. Lebih memprihatinkan lagi, mereka terkesan cuek dan tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Dede menyambut baik razia yang dilakukan aparat setempat karena memang lokasi tersebut sudah menjadi tempat tujuan bagi muda mudi berbuat maksiat

“Biasanya mereka awalnay duduk-duduk dan ngobrol, lama kelamaan melakukan adegan ciuman dan sejenisnya yang tidak pantas dilakukan ditempat terbuka oleh pasangan yang bukan muhrim”. Kata Iwa saat menceritakan kebiasan para muda-mudi yang datang dilokasi perkebunan tempatnya bekerja tersebut.

Menurutnya  selain di lokasi bukit “batu budug” para remaja ini pun kerap kali menjadikan tempat berpacaran dan beradegan mesum  dilokasi “batu kasur”, yang letaknya cukup jauh dari keramaian warga karena berada jauh ditengah perkebunan.

“Mereka itu kalo kepergok lagi berbuat tidak senonoh sepertinya acuh-acuh aja, tidak ada rasa malu atau takut, terkesan sudah cuek aja bebas gitu”.Ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Yoyo Ahmad (42) tokoh masyarakat setempat, menurutnya para remaja ini biasanya ramai pada hari setiap  Sabtu sore, mereka datang berpasang-pasangan ke tempat-tempat yang lebih sunyi di perkebunan itu.

“Kami sangat setuju dengan adanya razia ini, paling tidak dapat membuat efek jera bagi anak-anak yang baru memulai atau mencoba melakukan perbuatan itu,”ujar Yoyo.

Sementara itu, terkait dengan sejumlah remaja yang kepergok dilokasi perkebunan, Plt Kapolsek Pataruman, Ipda Yudi Ristianto mengatakan, pihaknya hanya memberikan teguran kepada kedua remaja putri yang masih berstatus pelajar tersebut. Selain itu, pihaknya akan terus melakukan patroli demi terciptanya keamanan, ketertiban, dan kenyamanan bagi masyarakat.

“Kami hanya memberikan teguran kepada kedua siswi tersebut, dan tidak untuk mengulanginya lagi,”katanya.

Yudi menambahkan, bila masih ada remaja yang malakukan asusila di perkebunan ini, beritahu kami dan akan kami  terus melakukan operasi.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *