PERISTIWA

Indonesia Power Kembangkan Biogas di Garut

Menteri Lingkungan Hidup Saat meresmikan pencangan Sentra Biogas di Pesantren Alfalah Bitu, Garut, Senin (29/9/2014) foto jmb
Menteri Lingkungan Hidup Saat meresmikan pencangan Sentra Biogas di Pesantren Alfalah Bitu, Garut, Senin (29/9/2014) foto jmb

Gapura Garut,- Guna menjawab tantangan krisis energi, PT. Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang Garut telah mengembangkan Konversi Biogas menjadi produk bermanfaat.

IP juga telah  menggelontorkan dana sebesar Rp90 juta untuk pengembangan energi alternatif biogas tersebut. Bantuan dana sebesar 90 jura rupiah tersebut  diberikan kepada Yayasan Pesantren Al Falah Biru Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Humas PT IP UBP Kamojang Garut Irma Rosdiana mengatakan, inovasi energi biogas oleh Pesantren Al Falah Biru, telah menunjukan hasil yang dapat dinikmati masyarakat secara langsung.

“Memang hasilnya belum maksima, namun untuk mencapai tujuan yang lebih baik lagi, perusahaan kami memutuskan untuk membantu pembiayaan dengan memberi dana CSR (Coorporate Social Responsibility) sebanyak Rp90 juta. Penandatanganan MoU-nya dilaksanakan pada September ini dan diketahui serta ditandatangani pula oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat,” kata Irma, Senin (29/9/2014).

Nantinya, dana tersebut lanjut Irma, akan digunakan untuk membiayai sejumlah riset yang tengah dikembangkan oleh para peneliti dari pihak pesantren. Riset mereka, setidaknya telah menghasilkan sejumlah inovasi teknologi yang dapat menghasilkan energi alternatif seperti pengganti gas elpiji untuk dimanfaatkan memasak, menghasilkan listrik untuk menyalakan lampu penghangat di sebuah peternakan ayam, hingga menyalakan sebuah mesin sepeda motor.

“Riset dan pengembangan energi alternatif biogas yang mereka kembangkan terhambat dalam hal pembiayaan. Oleh karena prinsip penelitian ini bertujuan untuk melepaskan segala bentuk ketergantungan kepada energi fosil dan menggantikannya ke energi terbarukan, perusahaan kami antusias membantu,” ujarnya.

Sejauh ini pihak Pesantren telah  mampu mengolah energi biogas dari kotoran kerbau atau sapi, kemudian ditampung dalam sebuah drum untuk diubah dan dikonversi ke beberapa energi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Irma menambahkan, perusahaannya akan terus melakukan pemantauan terhadap pengembangan energi biogas di Pesantren Al Falah Biru tersebut. Bila hasilnya memenuhi target, bukan hal yang tidak mungkin kerjasama berkelanjutan akan dilakukan kembali.

“Jadi kerja sama ini tidak terbatas pada pemberian bantuan saja, melainkan juga ikut memantau dan mengawasi,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan, kementriannya selalu mendorong partisipasi setiap perusahaan untuk menyalurkan CSR dalam bentuk program untuk kebutuhan masyarakat.

“Dari asfek lingkungan energi Biogas yang dikonversi untuk dijadikan energi yang lebih bermanfaat tentu saja sangat mendukung upaya pelestarian lingkunga, karena kortoran kerbau atau sapi itu pada dasarnya adalah limbah sehingga jika mampu dioptimalkan akan sangat membantu menjaga lingkungan”. Kata Balthasar Kambuaya saat meresmiskan sentra Biogas di Pesantren Alfalah biru, Senin (29/9/2014).

Balthasar menambahkan, pihaknya akan selalu mensuport bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dalam upaya mengoptimalkan kelestarian lingkungan hidupnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *