PERISTIWA

Gagal Panen, Kurangi Konsumsi Beras, Warga Terpaksa Makan Gadung

kekeringan_garut

Gapura Garut,- Dampak musim kemarau panjang sudah mulai dirasakan oleh sebagian warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terutama warga yang tinggal dikawasan Garut selatan. Areal pesawahan milik mereka kini sudah tidak produktif lagi, bahkan sebagian diantaranya mengalami gagal panen.

Seperti yang dialami Ny. Titing (55) salah seorang warga kampung Ciwaru Desa Cijambe kecamatan Cikelet, Garut, semenjak musim kemarau tiba, Titing hanya bisa pasrah melihat keadaan sawahnya yang kering kerotang, tanaman padi yang seharusnya bisa dipanen kini mengering dan mati karena tidak ada lagi air yang mengaliri sawah miliknya.

“Semenjak kemarau datang, sawah saya sudah tidak bisa diandalkan lagi, ini tanaman padinya juga mengering dan mati”. Kata Titing sambil menunjukan areal sawah seluas 200 tumbak miliknya, Senin (15/9/2014).

Menurutnya, musim kemarau yang melanda daerahnya dirasakan cukup parah, bahkan sebagian pemilik sawah dikawasan tersebut dipastikan mengalami gagal panen.’

“dengan keadaan seperti ini sudah dipastikan kami tidak akan bisa menikmati musim panen dan menderita kerugian cukup besar, karena modal tanam pada musim ini tidak menghasilkan sama sekali”. Ungkapnya.

Pada musim panen tanam saat ini yang seharusnya sudah mendekati musim panen Titing dengan sejumlah warga lainnya terpaksa gigit jari dikarenakan areal pesawahan seluas lebih dari 40 hektar tidak bisa dipanen atau gagal panen.

“kami terpaksa hanya bisa mengandalkan jatah beras miskin, itupun jika uang untuk membelinya ada,” ucapnya.

Sementara itu, untuk dapat bertahan hidup Titing dan keluarganya mencoba mencari alternative makanan pengganti beras agar tidak terlalu mengandalkan membeli beras karena keterbatasan kemampuan keuangan mereka.

“Kami terpaksa mencari gadung kehutan untuk menutupi kebutuhan makanan pokoknya untuk menyelang beras yang harus terus dibeli”. Jelasnya.

Gadung adalah tumbuhan sejenis umbi umbian (ubi hutan) yang hidup di tengah hutan dan proses pengolahannyapun cukup rumit untuk menjadikan gadung dapat dikonsumsi, karena jika tidak bisa mengolahnya makanan tersebut tidak enak untuk dimakan.

Sebagian warga Desa Cijambe dari kalangan kurang mampu terpaksa harus mulai beralih mengkonsumsi Gadung untuk bertahan hidup, mereka mengkonsumsi Gadung pengganti makanan pokok beras.

Berbagai cara dilakukan warga untuk mengolah Gadung agar mudah dikonsumsi seperti dibuat kripik atau di olah seperti singkong dan yang lainnya.***ogihum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *