PERISTIWA USAHA PRODUK

Tikus Kembali Merajalela, Petani Khawatir Gagal Panen

H. Dani Ketua Gapoktan Desa Lembang Kecamatan Leles Kab. Garut.
gambar dokumen lahan sawah diserang hama tikus
Gapura Garut,- Hama tikus kembali menyerang hektaran lahan peswahan milik warga. Kali ini serangan hama tikus menghabisi sawah milik para  petani di Kampung Singkur, Desa Karanganyar, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Para petani kian resah dan khawatir mereka akan mengalami gagal panen, menyusul serangan hama tikus tersebut telah mengurangi tingkat produktifitas padi yang ditanam para petani setempat.
Menurut, Wiwi (50), seorang petani penggarap di Kampung Singkur, mengaku hama tikus telah mengurangi tingkat produksi padi yang ditanamnya, sehingga sangat mengkhawatirkan tanaman padinya akan mengalami gagal panen.
“Biasanya, saya bisa memanen padi hingga lebih dari lima kwintal. Namun akibat serangan hama tikus, hasil panen menurun menjadi sekitar dua kwintal, bahkan sebagiannya terancam gagal sama sekali”, kata Wiwi, Rabu (10/9/2014).
Wiwi menambahkan, penurunan hasil produksi tanam padinya ini, telah terjadi hampir selama tiga musim panen berturut-turut. Akibatnya, pendapatannya dari menanam padi di sawah seluas 840 meter persegi ikut merosot tajam.
“Padi yang saya panen setengahnya harus disetor kepada pemilik sawah. Biasanya saya mendapat 250 kg karena dari lima kwintal dibagi dua antara pemilik dan saya selaku penggarap. Namun setiap musim panen tahun ini saya hanya dapat 100 kg saja. Pemilik lahan pun ikut mengalami kerugian akibat serangan hama tikus ini,” ungkapnya.
Meski demikian Wiwi megaku belum mengetahui secara rinci nilai kerugian akibat serangan hama tikus tersebut, karena sejauh ini beras yang biasa dipanennya tidak pernah dijual melainkan disimpan untuk dikonsumsi sendiri.
“Saya kurang paham berapa kerugian kalau diuangkan karena berasnya tidak pernah dijual, tapi  untuk dimakan sehari-hari bersama keluarga.” ucapnya.
Serangan hama tikus saat ini telah merusak daun dan batang padi dilahan sawah yang digarapnya, sehingga tanaman padinya rusak berserkan.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *