HUKUM KRIMINAL PERISTIWA

PLN Rugi Hingga 1,5 Milyar, Akibat Robohnya Tower SUTT

DSC_0053_0001

Gapura Garut ,- PT. PLN mengalami kerugian hingga mencapai 1,5 milayar rupiah, akibat ambruknya Tower Saluran Udara Teganagan Tinggi (SUTT) milik PT. PLN di Gardu Induk (GI) Sumadra tepatnya di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Taksiran kerugian tersebut disampaikan Humas PLN Area Garut, Wahyudin saat dimintai keterangan seputar ambruknya Tower SUTT penyuplai listrik 70 KV.

“1,5 milayar itu baru total komponennya saja, belum termasuk listrik yang tidak terjual kepada pelanggan akibat terhenti suplainya,” kata Wahyudin, Kamis (28/8/2014).

Suplai listrik terhadap pelanggan di tiga wilayah, yaitu Pameungpeuk, Kabupaten Garut, kemudian sebagian kecil wilayah di Tasikmalaya dan Cianjur, terhenti total selama berjam-jam. Di Pameungpeuk saja, jumlah pelanggan yang tidak teraliri listrik ini mencapai 73.000 kepala keluarga (KK).

“329 gardu ikut padam. Namun karena telah dicoba dengan sistem interkoneksi dari penyulang lain, kini tinggal 17 gardu yang masih padam,” ungkapnya.

Sementara itu material pengganti untuk membuat tower penyangga sementara berikut seluruh komponen yang didatangkan dari Cirebon, kini telah tiba di lokasi tower tersebut dan tengah dalam proses pemasangan oleh para petugas teknis.

“Semua komponen harus diganti baru karena rusak semua. Termasuk besi-besi penyangganya sudah bengkok, tidak dapat digunakan kembali, mungkin butuh waktu hingga dua hari kedepan” tegasnya.

Wahyudin menyampaikan permohonan agar masyarakat yang masih terkena dampak dari robohnya SUTT tersebut untuk tetap bersabar. Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat yang tinggal dan berdekatan dengan SUTT, untuk segera melaporkan aktivitas orang-orang mencurigakan.

“Kami, meminta dan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera melaporkan jika mendapatkan aktivitas orang tak dikenal di sekitar lokasi tower SUTT dimanapun. Karena petugas PLN selalu dilengkapi seragam dan tanda pengenal. Jika tidak diawasi, maka masyarakat juga ikut rugi karena tidak mendapat pasokan listrik. Kami berharap, pelaku pencurian tower ini dapat segera diungkap,” pintanya.

Sementara itu seperti diberitakan sebelumnya, keyakinan bila pencurian menjadi penyebab satu-satunya tiang ini roboh disebabkan oleh adanya temuan sejumlah barang bukti di sekitar puing-puing tower. Beberapa benda mencurigakan ini adalah sandal, jam tangan, kunci pas ukuran 24 dan 27, kunci inggris, gergaji besi, jaket, potongan besi sebanyak 33 batang, serta benda lainnya.

PLN Area Garut sendiri telah melaporkan kasus itu kepada jajaran kepolisian di Polres Garut. Polisi saat ini masih memburu para pelaku pencurian yang diduga beraksi pada Rabu 27 Agustus 2014 malam lalu.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *