PERISTIWA USAHA PRODUK

Warga Mengeluh, Gas Elpiji 3 Kg Kembali Langka

04520081_GARUT_ELPIJI NON SUBSIDI_2 002_0001
Gapura Garut ,- Sejumlah warga di Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 Kg dalam satu pekan terakhir ini.bersubsidi tersebut.
 
Menurut sejumlah warga setempat, untuk mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg tersebut mereka harus berkeliling ke sejumlah warung pengecer yang biasa menjula gak tersebut, namun belakangan kembali sulit untuk mendapatkannya.
“Saya sudah keliling dari warung kecil sampai warung yang agak besar di pinggir jalan. Tidak ada yang jualan karena gasnya habis. Saya baru bisa dapat gas setelah mencarinya ke daerah Suci,” kata Ajat,salah seorang warga Kampung Walahir Desa Sindanglaya Kecamatan karangpawitan, Rabu (20/8/2014).
 
Menurutnya, kebutuhan gas elpiji di rumahnya sangat mendesak. Bahan bakar ini diperlukan keluarganya untuk keperluan memasak makanan dan air minum.
 
Kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg tersebut dibenarkan Tuti (45)  salah seorang pemilik warung di kawasan Jalan Raya Karangpawitan, Menurutnya  ketersediaan gas elpiji di tempatnya berjualan dalam keadaan kosong, pasokan gas bertabung hijau ini telah terhenti sejak satu minggu yang lalu.
 
“Gas ukuran 3 kg di warung saya sudah habis sejak satu minggu yang lalu. Belum ada pengiriman lagi. Kalau untuk stok gas ukuran 12 kg non subsidi, saya masih memiliki,” ujarnya.
 
Tuti menambahkan, kekosongan stok gas ukuran 3 kg disebabkan oleh keterlambatan pengiriman dari  agen. Tuti sendiri mengaku tidak mengetahui persis hingga kapan kekosongan stok gas di warungnya akan terjadi.
 
Kelangkaan gas 3 kg ini juga terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Garut. Seorang warga dari kalangan ekonomi menengah, Eep Saepudin (42), mengaku telah membeli gas elpiji ukuran 12 kg sebagai antisipasi.
 
“Saya sudah membeli gas berukuran 12 kg untuk jaga-jaga kalau kekosongan gas terjadi. Memang harganya lebih mahal, kalau yang tabung model dulu itu Rp93.000 dan yang model baru Rp115.000 per tabung. Namun pemakaiannya bisa lebih lama,” ucapnya.
 
Sementara itu, pemilik pangkalan gas elpiji di kawasan Simpang Lima Garut, Sobur, membenarkan jika pada beberapa pekan terakhir ini permintaan gas non subsidi ukuran 12 kg meningkat. Sobur pun mengakui pasokan gas elpiji ukuran 3 kg selalu habis setiap hari.
 
“Pembelian terhadap elpiji non subsidi di tempat saya sekarang ini ada peningkatan. Tampaknya mulai banyak kembali yang menggunakan elpiji 12 kg. Mungkin penyebabnya karena pasokan gas 3 kg sangat terbatas. Jadi sekarang ini kelihatannya konsumen lebih memilih untuk membeli elpiji 12 kg. Di sini (tempatnya), stok gas 3 kg selalu habis setiap hari,” ungkapnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *