PERISTIWA USAHA PRODUK

Warga Tarogong Terima Jatah Raskin, Kualitasnya Jelek

Ketersediaan beras digudang Bulog Garut
Ketersediaan beras digudang Bulog Garut

Gapura Garut , – Penyaluran beras miskin atau Raksin bagi sebagian besar warga kurang mampu sangat ditunggu-tungu kehadirannya, seperti bagi warga di Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul Garut, Jawa Barat.

Sebagian besar warga kurang mampu memang sangat tergantung pada distribusi beras miskin tersebut. ” Warga memang sangat tergantun pada jatah beras miskin karena membeli beras yang bagus dipasaran harganya tidak terhangkau oleh meraka”. Kata emay (54) warga setempat Jumat (15/8/2014).

Namun menurut Emay kadang kehadiran beras miskin tersebut kondisinya sering kali tidak sesuai dengan keadaan yang diharapkan, selain jatahnya sedikit kadang-kadang kondisi berasnya juga sudah dalam keadaan kurang bagus.

“Ini juga jatah bulan ini berasnya juga udah kurang bagus selain berwarna kuning agak kecoklatan , berasnya juga bubuk (hancur-red), masih banyak gabahnya ada kerikilnya juga”. ungkapnya.

Emay dan beberapa orang lainnya, mengaku kecewa dengan kualitas beras miskin yang langganan ia terimanya namun kondisinya seringkali jauh dari keinginan warga.

“enggak tahu bagaimana ini, kualitas raskin yang kami terima selalu jelek. Dan yang dibagikan bulan Agustus ini yang paling parah. Mungkin beras Raskinnya terlalu lama disimpan digudangnya”. Papar emay menduga-duga.

Meski kualitasnya jelek warga tetap saja harus mengkonsumsinya karena tidak ada pilihan lain. sebagian warga memilih menampi ulang beras tersebut.

“Hasilnya setelah di bersihkan tinggal sedikit yang bisa dimasak karena yang lainnya terbuang menjadi gabah dan beras hancurnya dimakan ayam aja”. Pungkasnya.

Sementara itu Kepala Gudang Bulog Garut, Dadang Hidayat, mengatakan pihaknya segera menindak lanjuti keluhan warga dengan kualitas raskin yang didistribusikan ke Desa Tarogong tersebut, karena itu tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

“Petugas kami  langsung ke desa tersebut untuk menindaklanjuti laporannya. Ini beras jelas tidak layak, jangankan untuk didistribusikan, untuk masuk ke Gudang Bulog saja beras dalam kondisi seperti itu tidak layak.” Tegasnya

Dadang menambahkan, jika saja pihaknya mengetahui  ada kualitas beras seperti itu tentu saja akan langsung dilarang untuk didistribusikan.

“Pasti kami akan mencegahnya agar tidak didistribusikan. Ini terkait dengan jumlah Personel petugas  kami dilapangan yang sangat terbatas untuk mengawasi distribusi sekitar 2.700 ton per bulan,” Imbuhnya.

Dadang juga mengakui, terkait  pengawasan kualitas raskin yang masuk dari  rekanan ke Gudang Bulog, pihaknya  tidak  bisa memeriksa seluruhnya  karena banyaknya raskin yang menumpuk di empat gudang yang ada di Garut.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *