PARIWISATA BUDAYA PERISTIWA

Musim Mudik, Garut Bakal Dikepung Macet

Kadishub Garut saat melakukan Peninjauan Ruas Jalan Baru di Kecamatan Banyuresmi. (poto jmb).
Kadishub Garut saat melakukan Peninjauan Ruas Jalan Baru di Kecamatan Banyuresmi, untuk alternatif mengurai kemacetan (poto jmb).

Gapura Garut , – Sedikitnya diperkirakan ada sekitar 15 titik rawan kemacetan yang tersebar di Kabupaten Garut, terutama dikawasan pusat Kota atau jalur menuju Kota Garut. Menurut Dinas Perhubungan Kabupaten Garut salah satu penyebab terjadinya kemacetan pada musim mudik diantaranya karena munculnya pasar tumpah. setidaknya ada sekitar  11 titik rawan macet akibat dari munculnya pasar tumpah.

“Yang lainnya sekitar empat titik rawan kemacetan  adalah jalur atau ruas jalan yang berada di objek wisata,” Kata Hari Winarno Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut  Sabtu (21/6/2014).

Hari menambahkan, kemacetan karena pasar tumpah disebabkan oleh adanya penggunaan badan jalan oleh para pedagang. Selain itu, menyempitnya ruas jalan juga diakibatkan oleh banyaknya warga yang menggunakan jalan sebagai sarana untuk berjalan kaki karena memang ruas jalan dikabpaten Garut rata-rata tidak memiliki trotoar yang memadai.

“Akibat dari trotoar dan bahu jalan yang ada, habis dipakai pedagang untuk menggelar lapaknya. Belum lagi kemacetan seringkali disebabkan oleh sopir angkot yang menghentikan kendaraan seenaknya. Juga beroperasinya delman. Sementara pada saat mudik, volume kendaraan yang melintasi jalan raya itu meningkat berkali-kali lipat dari hari biasanya,” Ungkapnya.

Dari Ke-11 titik rawan kemacetan berupa pasar tumpah yang harus diwaspadai ini antara lain Pasar Limbangan, Pasar Malangbong, Pasar Leles, Pasar Kadungora, Pasar Leuwigoong, Pasar Banyuresmi, Pasar Cibatu, Pasar Wanaraja  serta  Pasar Simpang Andir, dan Pasar Cikajang.

Sementara empat titik kemacetan lianya berupa ruas-rua jalan di kawasan objek wisata di Garut  yaitu Cipanas, Puncak Darajat, Pantai Santolo, dan Pantai Sayangheulang Pamengpeuk. “Kemacetan di kawasan wisata disebabkan oleh tingginya kunjungan jumlah wisatawan domestik ke beberapa objek wisata tersebut. Biasanya para wisatawan ini adalah pemudik yang sedang bersilaturahmi dengan keluarga mereka di Garut,” paparnya.

Jalur-jalur rawan kemacetan tersebut, setiap memasuki musim mudik akan menjadi perhatian dan konmsentrasi para petugas baik dari Dinas Perhubungan maupun Petugas Kepolisian.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *