PERISTIWA

Menuju Objek Wisata Darajat Garut, Masih Banyak Pungli

Gapura, Kunjungan wisata ke sejumlah objek wisata dikabupaten Garut terus menunjukan peningkatan cukup signifikan, terlihat dari banyaknya atrian kendaraan diruas jalur utama Garut yang menuju objek wisata favorit sepanjang musim liburan Natal dan Tahun Baru 2013-2014 ini.

Tingginya minat wisatawan domestik maupun mancanegara melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata di kabupaten Garut ternyata menyisakan banyak persoalan yang harus dibenahi pihak terkait, selain akses jalan yang masih sempit dan sebagian rusak, juga maraknya pungutan liat disepanjang menuju objek wisata terutama disepanjang jalan menuju kawasan objek wisata air panas Darajat Pasirwangi.

“Kita dari teman-teman travel, menyarankan akses jalan itu segera diperbaiki dan dilakukan pelebaran, terus juga pungutan liarnya juga bikin bengkak dana yang udah dianggarkan”. Keluh Nining Salah seorang pengelola travel yang banyak membawa tamunya berkunjung ke objek wisata Darajat

Nining berharap pihak-pihak terkait di Garut segera mengambil langkah dan tindakan agar orang atau pengunjung yang hendak berlibur atau berwisata di Garut nyama. “Moga cepat ditanggapi pihak-pihak terkait deh, demi kemajuan Garut juga kan”, tegasnya

Pungli yang yang dikeluahkan para pengunjung tersebut adalah maraknya pungutan tidak jelas disepanjang jalan menuju kawasan Darajat, baik yang menjual paksa air mineral, maupun secara terang-terangan meminta semacam sumbangan partisipasi dll.

Sementara itu menurut Gofar, salah seorang pengelola objek wisata di Darajat, mengaku pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak dengan maraknya pungutan liar disepanjang jalan- menuju objek wisata yang dikelolanya.”Kami juga sudah berkali-kali meminta pihak keamanan untuk menertibkan pungli disepanjang jalaur menuju kesini, namun masih saja berlangsung, biasanya berhentinya hanya sesaat saja”. paparnya

Gofar juga mengaku cukup terganggu dengan aktifitas pungutan yang tidak jelas tersebut, kadang seringkali dipertanyakan oleh para tamunya, namun sejauh ini pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena yang melakukan merupakan bagian dari masyarakat sekitar yang sulit sekali ditertibkan.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *