PENDIDIKAN

Ar-rahman Unggulkan Pelajaran Baca Kitab Kuning Sebagai Sekolah Berbasis Pesantren

Suasana Belajar para siwa Tsanawiyah Ar-rahman ciamis unggulkan teknik baca kitab kuning, foto Dedi

Gapura Ciamis ,- Pelajaran teknik membaca kitab kuning atau lebih dikenal dengan membaca arab gundul ternyata masih tetap eksis dan dilestarikan di kalangan sekolah berbasis pesantren.

Seperti di sekolah madrasah Tsanawiyah Ar-rahman di desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis, sekolah ini telah memasukan mata pelajaran Amsilati atau teknik membaca kitab kuning menjadi salah satu mata pelajaran unggulan di sekolah tersebut.

Menurut Dede Anwar selaku salah seorang pengajar Ar Rahman mengataka mempelajari ilmu Amsilati atau teknik membaca arab gundul adalah modal yang paling utama dan sangat mendasar bagi seseorang yang ingin mengetahui hukum hukum dan tata cara beribadah dalam agama islam.

“Sebab keberadaan kitab kuning yang memakai hurup arab gundul menjadikan setiap orang harus mahir dalam membaca hurup arab agar tidak salah dalam mengartikan kandungan bahasa arab itu,”ujarnya.

Dalam Kitab kuning banyak yang berisi ilmu atau aturan beribadah, seperti contohnya setiap orang yang akan melaksanakan sholat harus berwudhu terlebih dahulu.

“Maka tata cara berwudhu tidak diterangkan dalam Al qur,an melainkan ada dalam kitab kuning hasil dari para Musonif yaitu seorang ulama yang mursyid yang bisa dipertanggungjawabkan pendapatnya mengenai apa yang di karangnya tersebut,”tuturnya.

Sementara itu menurut H. Iing Nurhidayat salah seorang pengurus Yayasan sekaligus selaku kepala  Madrasah Aliyah Ar-rahman menyebutkan mata pelajaran amsilati yang jarang dipakai di sekolah lain disekolahnuya justru menjadi unggulan.

“Kami secara bertahap menerapkan pelajaran amsilati mulai sejak siswa kelas VII Tsanawiyah dengan harapan setelah lulus dapat meneruskan sekolahnya masih di Aliah Ar-rahman sampai kelas XII, “Uangkapnya.

Iing menegaskan pihaknya berharap para siswa luluaannya sudah mahir dalam membaca kitab kuning  dan bisa diamalkan dalam pengabdian di masyarakat.*** Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *